Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melalui PPK Ormawa HMPSIK meluncurkan program inovatif P2K (Promotif, Preventif, dan Kuratif) dalam upaya menekan prevalensi diare di masyarakat. Program ini diluncurkan dalam sebuah acara meriah yang dihadiri oleh ratusan warga yang antusias mengikuti penyuluhan bertema “Pencegahan dan P3K Diare Pada Anak.”
Tujuan dan Dukungan Program
Program P2K yang diprakarsai oleh PPK Ormawa HMPSIK UMP bertujuan untuk mengatasi peningkatan kasus diare yang mengkhawatirkan. Dengan dukungan dari Puskesmas Pekuncen dan kader kesehatan setempat, program ini dirancang untuk memberikan solusi yang bersifat promotif, preventif, dan kuratif kepada masyarakat.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta memastikan akses terhadap air bersih.
Penyuluhan tentang diare disampaikan oleh Ns. Meida Laely Ramdani, dosen pembimbing PPK Ormawa HMPSIK. Materi yang disampaikan mencakup pengertian, penyebab, tanda-tanda, gejala, cara penularan, dan pencegahan diare.
Edukasi ini sangat penting mengingat masih kurangnya akses air bersih dan minimnya penerapan PHBS di Desa Cibangkong. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada masyarakat tentang bagaimana diare dapat dicegah dan ditangani dengan cara-cara yang efektif.
Program P2K ini sejalan dengan inisiatif INFIBER (Inovasi Filtrasi Air Bersih) yang juga bertujuan untuk mencegah diare melalui penyediaan air bersih. Kolaborasi ini memperkuat upaya UMP dalam menjadi kampus yang unggul, modern, dan Islami, dengan memberikan solusi nyata terhadap permasalahan kesehatan di masyarakat.
Program INFIBER mendukung upaya promotif dan preventif dengan menyediakan sistem filtrasi air yang dapat diakses oleh masyarakat luas, sehingga risiko diare akibat air yang tercemar dapat diminimalkan.
Sebagai bagian dari program P2K, tim PPK Ormawa HMPSIK bekerja sama dengan Puskesmas Pekuncen I dan bidan desa untuk memberikan pemeriksaan kesehatan gratis bagi balita dan lansia.
Pemeriksaan ini mencakup edukasi tentang kegawatdaruratan pada diare serta pelatihan pemberian oralit. Langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat, terutama kelompok rentan seperti balita dan lansia, mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat jika terkena diare.
Sambutan dan Tanggapan Masyarakat
Program ini disambut baik oleh masyarakat Desa Cibangkong. Desiyanti, salah satu peserta, mengungkapkan bahwa edukasi yang diberikan sangat membantu dalam meningkatkan pemahaman tentang pencegahan diare. Sunarti, seorang kader kesehatan, juga mengapresiasi program ini karena biasanya pemeriksaan kesehatan dilakukan tanpa adanya edukasi tambahan dari pihak luar. Dengan adanya program ini, masyarakat mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang pentingnya PHBS dan bagaimana cara mencegah diare.