Unsoed Gelar Sosialisasi SNBP dan SNBT 2025 untuk Sekolah di Eks-Karesidenan Banyumas
Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mengadakan sosialisasi Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 pada Selasa (21/01/2025). Acara yang diselenggarakan di Gedung Roedhiro Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsoed ini dihadiri oleh perwakilan Kepala Sekolah dan Guru dari SMA, SMK, dan MAN di wilayah Kabupaten Banyumas, serta diperluas ke Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Cilacap.
Koordinator Bidang Akademik Unsoed, Eko Sumanto S.Pt., M.Si, dalam paparannya menjelaskan secara rinci tentang kriteria dan persyaratan pendaftaran SNBP 2025. Program ini dirancang khusus untuk memberikan kesempatan bagi siswa berprestasi di tahun terakhir jenjang pendidikan menengah untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit.
Menurut Eko, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh sekolah yang ingin mendaftarkan siswanya melalui jalur SNBP. “Sekolah harus memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) yang terdaftar. Adapun ketentuan akreditasi sekolah memengaruhi jumlah siswa yang dapat direkomendasikan,” jelasnya. Sekolah dengan akreditasi A dapat merekomendasikan hingga 40% siswa terbaik, akreditasi B hingga 25%, dan akreditasi C hingga 5% siswa terbaik.
Sebagai insentif tambahan, sekolah yang menggunakan sistem e-Rapor PDSS akan mendapatkan tambahan kuota hingga 5%. Namun, hanya siswa yang memenuhi kriteria eligible yang dapat dimasukkan ke dalam PDSS.
Persyaratan bagi siswa yang ingin mengikuti SNBP meliputi beberapa aspek penting. Calon peserta harus merupakan siswa kelas terakhir di SMA/SMK/MA pada tahun 2025, memiliki NISN yang terdaftar dalam sistem PDSS, nilai rapor sesuai ketentuan yang telah diunggah dalam PDSS, memiliki rekam prestasi akademik yang baik, serta memenuhi persyaratan khusus yang ditetapkan oleh PTN pilihan.
Dalam hal pemilihan program studi, jalur SNBP memungkinkan siswa untuk memilih hingga dua program studi di PTN. Dengan catatan, jika memilih dua program studi, salah satunya harus berasal dari PTN yang berada di provinsi yang sama dengan asal sekolah.
Sementara itu, Dian Bestari Santi R S.IP., M.I.Kom memaparkan informasi mengenai Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025. Dian menekankan bahwa peserta SNBT hanya diperbolehkan mengikuti UTBK 2025 sebanyak satu kali, dan hasil UTBK 2025 hanya berlaku untuk mengikuti SNBT dan penerimaan di PTN tahun 2025.
“Siswa yang telah dinyatakan lulus seleksi Jalur SNBP 2025, SNBP 2024 dan SNBP 2023 tidak dapat mengikuti UTBK-SNBT 2025. Selain itu, siswa yang dinyatakan lulus seleksi Jalur SNBP 2025 tidak dapat mengikuti seleksi Jalur Mandiri di PTN manapun,” tegas Dian.
Untuk SNBT, setiap peserta dapat memilih maksimal 4 program studi yang terdiri dari 2 pilihan Program Akademik (Sarjana) dan 2 pilihan Program Vokasi (Diploma Tiga dan Diploma Empat/Sarjana Terapan). Urutan pemilihan program studi menunjukkan prioritas pilihan peserta.
Unsoed sendiri, sebagai universitas yang terakreditasi Unggul, memiliki 12 fakultas dan 1 program pascasarjana yang mengelola beragam program pendidikan. Ini mencakup 10 Program Diploma, 46 Program Sarjana, 5 Program Profesi, 25 Program Magister, 8 Program Doktoral, dan 3 Spesialis.
Dalam penerimaan mahasiswa baru, Unsoed mengalokasikan kuota 30% untuk jalur SNBP, 40% untuk SNBT, dan 30% untuk jalur Mandiri. Universitas ini juga menyediakan berbagai beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan yang membutuhkan dukungan finansial, termasuk Bidikmisi/KIPK, PPA, Yayasan Supersemar, serta beasiswa dari mitra industri dan perbankan, dengan total lebih dari 15 sumber beasiswa yang tersedia.

Tinggalkan Balasan