MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Kamis (13/6) menerima silaturahmi Pdt. Gomar Gultom Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) beserta jajaran di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta. Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas dan Agung Danarto.
Pdt. Gomar Gultom dalam pertemua tersebut mengapresiasi kiprah Muhammadiyah dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Menurut Gultom, meski mengelola aset yang besar, Muhammadiyah tetap terkoordinasi dengan baik dan berkelanjutan.
Selain itu, Gultom juga mengatakan bahwa banyak warga gereja yang mendapatkan hak atas pendidikan dengan kehadiran kampus-kampus Muhammadiyah di kawasan mayoritas masyarakat Kristiani.
Dalam kesempatan tersebut Busyro Muqoddas mengatakan bahwa hubungan erat Warga Berita Muhammadiyah dan organisasi masyarakat lintas iman perlu diperkuat.
Muhammadiyah menurut Busyro dalam hal toleransi dan moderasi beragama telah mempraktikkan dengan menyediakan hak-hak mendapat pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa membeda-bedakan latar belakang keagamaan dan keyakinan.
Busyro mencontohkan di Papua dan Kupang, kampus-kampus Muhammadiyah membuka akses pada masyarakat gereja untuk menempuh pendidikan tinggi.
“Gerakan-gerakan keagamaan, baik Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, atau Konghucu perlu intensif bersinergi dalam mengimplementasikan tujuan-tujuan keimanan dan keagamaan dalam menjaga lingkungan hidup. Dalam melakukan aktivitas kemanusiaan dan advokasi, Muhammadiyah bersifat inklusif,” jelas Busyro.
Selain itu, Busyro mengatakan sudah menjadi tanggung jawab ormas keagamaan untuk mengawal kepentingan masyarakat, termasuk dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dan penegakan HAM.
Dalam pertemuan tersebut disepakati untuk menindaklanjuti pembahasan mengenai persoalan-persoalan kebangsaan, kenegaraan, dan untuk merekatkan hubungan yang positif lintas iman, maka diperlukan interaksi yang berkelanjutan.
PP Muhammadiyah dan PGI Pusat akan membentuk tim yang masing-masing diwakili oleh lembaga, majelis, atau unsur organisasi yang relevan dengan tugas dalam tim.