Setelah kasus Minyakita yang sempat menghebohkan publik karena tidak sesuai dengan takaran seharusnya, kali ini Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menemukan masalah serupa pada tabung gas elpiji (LPG) 3 kg. Bahlil menemukan bahwa banyak tabung gas melon subsidi yang isinya kurang dari 3 kg.
Untuk mengatasi hal ini, Menteri Bahlil akan mewajibkan distributor LPG 3 kg menyediakan timbangan di setiap pangkalan dan agen penjualan. Langkah ini diambil untuk memastikan masyarakat mendapatkan gas elpiji sesuai dengan takaran yang seharusnya.
“Harus ada timbangan. Jadi rakyat sebelum bawa, timbang dulu supaya merasa apa yang dia keluarkan biayanya sama dengan kuantitasnya,” kata Bahlil di Banjarmasin, Kamis (20/3/2025), dikutip dari keterangan resmi.
Takaran Ideal LPG 3 Kg
Menurut Bahlil, takaran ideal untuk tabung LPG 3 kg adalah:
- Tabung kosong seberat 5 kg.
- Tabung penuh seberat 8 kg.
Dengan adanya timbangan, masyarakat dapat memastikan bahwa tabung gas yang mereka beli benar-benar berisi 3 kg gas elpiji.
Selain masalah takaran, Bahlil juga mengingatkan agar LPG 3 kg dijual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan, yaitu sekitar Rp19.000 per tabung. Ia menegaskan akan mengambil tindakan tegas terhadap oknum yang melakukan penyelewengan dalam pendistribusian LPG 3 kg.
“Subsidi ini uang rakyat. Arahan Bapak Presiden adalah satu rupiah pun uang negara, yang negara siapkan untuk rakyat, wajib sampai ke mereka,” tegas Bahlil.
Temuan Isi LPG yang Kurang
Dalam kesempatan terpisah, Bahlil menyebutkan bahwa selama ini masih banyak ditemukan tabung gas melon yang isinya hanya 2,5 kg hingga 2,7 kg. Hal ini tentu merugikan masyarakat yang seharusnya mendapatkan takaran penuh 3 kg.
“Kita tahu bahwa rata-rata itu [isi LPG] biasanya cuma 2,5-2,7 kg. Nah, ini kita tidak mau lagi ke depan. Kita pastikan harus mencapai 3 kg,” kata Bahlil saat meninjau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjung Gerem, Merak, Banten, Kamis (20/3/2025).
Bahlil juga mengingatkan PT Pertamina (Persero) untuk bertindak tegas dalam mengawasi distribusi LPG 3 kg. Ia meminta Pertamina memastikan bahwa setiap tabung gas yang didistribusikan memenuhi takaran yang telah ditetapkan.
“Kita tidak ingin ada lagi penyelewengan dalam distribusi LPG 3 kg. Pertamina harus memastikan bahwa setiap tabung yang sampai ke tangan masyarakat benar-benar berisi 3 kg,” ujar Bahlil.
Kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan bahwa semua penyaluran subsidi harus tepat sasaran dan sampai ke masyarakat yang berhak menerima. Presiden juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan dan subsidi pemerintah.
“Subsidi ini adalah uang rakyat, dan kita harus memastikan bahwa setiap rupiahnya digunakan untuk kepentingan rakyat,” kata Bahlil menegaskan arahan Presiden.