SERANG,Warga Berita-Menjelang lebaran Idul Adh 1445 Hijriah, harga kebutuhan dapur di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang masih cukup tinggi.
Harga-harga kebutuhan dapur itu masih bersifat fluktuatif sejak adanya kenaikan pada lebaran Idul Fitri kemarin.
Pada komoditas bawang merah, menjelang Idul Adha ini masih berada dikisaran harga Rp50-60 ribu per kilogramnya. Padahal, apabila di harga normal, bawang merah hanya di angka Rp35-40 ribu per kilogramnya.
Kemudian komoditas cabai merah juga saat ini masih berada diharga yang cukup tinggi, yaitu Rp50 ribu per kilogramnya. Apabila di harga normal, cabai merah hanya berkisar di angka Rp30-35 ribu per kilogramnya.
Tak hanya itu, komoditas tomat pun terbilang masih cukup tinggi. Sejak Idul Fitri hingga menjelang Idul Adha ini, harga tomat berkisar di angka Rp25 ribu per kilogramnya, sementara untuk harga normalnya hanya Rp10 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang kebutuhan dapur di Pasar Rau, Leha (40) mengatakan, harga-harga kebutuhan dapur sejak Idul Fitri lalu hingga menjelang Idul Adha, terbilang masih belum stabil.
“Harganya masih belum stabil kadang naik kadang turun. Sekarang masih agak mahal. Bawang merah Rp50-60 ribu, cabai merah Rp50 ribu, cabe rawit Rp50 ribu,” ujar Leha saat ditemui di lapaknya, Rabu 15 Mei 2024.
Leha mengatakan, komoditas kebutuhan pokok yang masih cukup tinggi adalah tomat. Sebab, sejak Idul Fitri kemarin, harga tomat tak kunjung turun.
“Jelang Idul Adha ini pasti bakal naik lagi. Tomat sekarang lagi naik dihargai Rp25 ribu. Dari Idul Fitri belum turun, paling turun Rp20 ribu. Kalau normalnya paling Rp10 ribu,” kata Leha.
Leha mengaku, akibat kenaikan harga yang tak kunjung turun itu, berpengaruh terhadap penjualan.
“Ini ngaruh besar ya, karena harga mahal jadi pembeli tidak banyak belanjanya, paling setengahnya,” tuturnya.
Meski demikian, pihaknya tak menutup kemungkinan menjelang Idul Adha ini, permintaan kebutuhan dapur akan meningkat.
“Pasti meningkat karena kebanyakan rumah tangga menjelang idul adha pada masak. Harapannya pengen stabil lagi aja,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pembeli Nurhayati (35) mengaku, cukup kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dapur di tengah harga kebutuhan yang masih tinggi.
“Iya susah ya buat penuhi kebutuhan dapur kalau harganya masih pada mahal mah. Mangkannya saya paling beli setengah kilonya yang penting ada,” katanya. (*)
Reporter: Nahrul Muhilmi
Editor: Agung S Pambudi