Setelah Absen 9 tahun, Kini Megawati Pimpin Upacara Pengibaran Bendera di Sekolah Partai PDIP
Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, memimpin upacara pengibaran bendera Merah Putih dalam rangka Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman Masjid At-Taufiq, Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Sabtu (17/8). Upacara ini menjadi momen istimewa karena Megawati kembali memimpin upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI untuk internal partai setelah sembilan tahun.
Acara dimulai dengan komandan upacara yang meminta izin kepada Megawati, yang juga Presiden Kelima RI, untuk memulai pengibaran bendera. Setelah izin diberikan, pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) memasuki lokasi tiang bendera yang berada di depan Masjid At-Taufiq, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Setelah bendera Merah Putih berkibar dengan gagah di tiang tertinggi, seluruh peserta upacara diminta untuk mengheningkan cipta sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan bangsa. Upacara dilanjutkan dengan pembacaan teks Proklamasi oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun, diikuti dengan pembacaan teks Pancasila oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana PDIP, Ganip Warsito, dan teks Undang-Undang Dasar 1945 oleh Wasekjen PDIP, Yoseph Aryo Adhi Dharmo.
Usai rangkaian pembacaan teks, Megawati memberikan pengarahan sebagai inspektur upacara di hadapan ribuan kader PDIP yang memadati area Masjid At-Taufiq hingga meluber ke jalan raya Lenteng Agung. Dalam arahannya, Megawati mengulas berbagai aspek penting, mulai dari hukum, proses kemerdekaan, perjuangan melawan penjajahan, makna proklamasi, hingga pentingnya Pancasila sebagai dasar negara.
“Hanya bangsa yang berani meletakkan nasib bangsa dan tanah air di tangan kita sendiri, akan berdiri dengan kuatnya,” ucap Megawati, mengutip salah satu pernyataan Proklamator RI, Bung Karno.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menjelaskan bahwa permintaan agar Megawati memimpin upacara tahun ini datang dari internal partai, khususnya pengurus anak ranting dan Satgas Cakra Buana, yang merasa sudah lama tidak melihat Megawati memimpin upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI untuk internal partai.
“Karena selama sembilan tahun Ibu tidak memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, maka para pengurus anak ranting dan satgas partai memohon kepada Ibu Megawati Soekarnoputri untuk berkenan hadir,” ujar Hasto di kawasan Lenteng Agung.
Hasto juga menegaskan bahwa pengurus dan kader PDIP adalah fondasi utama partai yang selalu berjuang bersama sejak masa sulit dan tidak pernah mengenal rasa takut. Dalam pidatonya, Megawati juga mengingatkan para kader akan pentingnya menjaga semangat kemerdekaan dan jiwa merdeka, seraya menegaskan bahwa rakyat Indonesia tidak boleh takut menghadapi berbagai tantangan setelah merdeka.
“Peringatan dari Ibu Megawati ini adalah untuk membangunkan jiwa-jiwa merdeka agar rakyat tidak takut, seperti dulu ketika melawan pemerintahan kolonial Belanda. Rakyat berani bergerak, menghadapi tiang gantungan dengan kepala tegak dan senyum di bibir,” pungkas Hasto.
Upacara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat nasionalisme dan kebangsaan di kalangan kader PDIP, yang selama ini menjadi pilar dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi dan keadilan sosial di Indonesia.

Tinggalkan Balasan