Ribuan Warga Hadiri Acara Jateng Bersholawat di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah
Ratusan orang memadati halaman Kantor Gubernuran Jawa Tengah pada Senin (3/2/2025) malam untuk mengikuti acara Jateng Bersholawat. Acara Jateng Bersholawat kali ini berlangsung dalam suasana khidmat dan penuh syukur. Cuaca yang biasanya hujan pada malam hari, justru cerah hingga pukul 23.00 WIB.
Meskipun udara malam yang dingin menyelimuti, semangat dan kekhusyukan peserta tidak surut. Mereka berkumpul untuk melantunkan selawat sebagai bentuk kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, Sang Nabi Akhir Zaman, yang membawa kabar gembira melalui perintah salat lima waktu yang diwahyukan Allah SWT.
Acara yang bertepatan dengan tanggal 4 Sya’ban 1446 Hijriah ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, beserta istri, Pj Ketua TP PKK Jateng Shinta Nana Sudjana, Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng Sumarno, dan Habib Muhammad Farid Al Muthohar. Turut hadir pula vokalis grup sholawat Sabbanul Muslimin, Gus Azmi dan Gus Fikri, yang memimpin lantunan selawat.

Dalam sambutannya, Pj Gubernur Nana Sudjana menyampaikan bahwa Jateng Bersholawat merupakan momentum untuk mengingat dan meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW. Ia menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai spiritual, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat rohani para abdi negara agar lebih ikhlas dalam melayani masyarakat. “Kegiatan ini membalut rohani kita, terutama para abdi negara, agar senantiasa ikhlas dalam melayani masyarakat,” ujar Nana.
Nana juga mengingatkan para hadirin tentang peristiwa Isra Mikraj, di mana Nabi Muhammad SAW menerima perintah salat lima waktu sebagai hadiah istimewa dari Allah SWT. “Perintah salat lima waktu adalah kado terbaik bagi kita dan seluruh alam. Salat tidak hanya memiliki dimensi religius, tetapi juga mentransformasikan kedisiplinan, kebersihan, dan sugesti kebaikan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nana berharap momen ini dapat menjadi pengingat bagi jajaran Pemprov Jateng untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan sepenuh hati. “Layanan yang ikhlas, totalitas, dan tuntas harus dilandasi niat ibadah,” imbuhnya. Ia juga memanjatkan doa agar Jawa Tengah dijauhkan dari segala musibah dan marabahaya.

Habib Muhammad Farid Al Muthohar, dalam tausiahnya, menegaskan bahwa selawat adalah wujud kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW. “Ketika kita berselawat, pujian itu akan sampai kepada Nabi yang kita cintai. Peristiwa Isra Mikraj adalah bukti pertemuan antara Tuhan dan makhluk yang dicintai-Nya,” ujarnya. Habib Farid berharap peristiwa ini dapat meningkatkan ketaatan umat Islam dalam menjalankan perintah Allah SWT.
Nana juga mengajak seluruh hadirin untuk mendoakan agar Jawa Tengah terhindar dari musibah dan bencana, terutama mengingat cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana di beberapa daerah. “Kita niatkan untuk berdoa kepada Allah SWT agar Jawa Tengah dijauhkan dari bencana. Beberapa daerah telah dilanda bencana akibat cuaca ekstrem,” tuturnya.
Habib Farid dalam kesempatan tersebut mengajak jemaah untuk terus mencintai Nabi Muhammad SAW dengan melantunkan selawat. “Semoga kita semua mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW,” ujarnya. Ia juga memuji Jawa Tengah sebagai daerah yang kaya akan ulama dan masyarakat yang cerdas. “Sebaik-baiknya perkara itu yang tengah. Masyaallah, Jawa Tengah memiliki kelebihan dengan orang-orang yang cerdas dan kaya akan ulama,” katanya.

Tinggalkan Balasan