Dalam upaya signifikan untuk meningkatkan budaya membaca, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) telah mengambil langkah inovatif dengan memilih Duta Baca pertama kota tersebut. Ahmad Alfisah, terpilih sebagai pionir untuk peran penting ini, yang bertujuan menumbuhkan minat membaca di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda Pekalongan.
Festival Literasi Jadi Panggung Pemilihan
Pemilihan Duta Baca ini berlangsung dalam suasana meriah festival literasi di Lapangan Mataram, Pekalongan, pada Rabu (4/9/2024). Acara ini menandai komitmen kuat pemerintah kota dalam memprioritaskan literasi sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia.
Baca Juga: Fadia-Sukirman Nomor 1, Riswadi-Amin Nomor 2 di Pilkada Kab Pekalongan
Peran Strategis Duta Baca Pekalongan
Inggit Soraya, yang menjabat sebagai Bunda Literasi Kota Pekalongan, menjelaskan bahwa Duta Baca akan memainkan peran krusial sebagai mitra Pemerintah Kota Pekalongan. “Alhamdulillah Kota Pekalongan sudah memiliki Duta Baca. Dari 28 pendaftar, kita seleksi semua peserta sampai didapat 10 besar. Mereka sudah luar biasa wawasannya, tapi harus kita pilih salah satu dari mereka,” ujar Inggit.
Tugas utama Duta Baca adalah menggelorakan budaya membaca selama periode 2024 hingga 2026. Inggit berharap, “Duta Baca yang terpilih dapat menjalankan tugas dan amanah, berkolaborasi dengan program Bunda Literasi dan Dinarpus Kota Pekalongan untuk mengkampanyekan budaya membaca di masyarakat agar indeks literasi akan semakin meningkat.”
Komitmen Ahmad Alfisah sebagai Duta Baca
Ahmad Alfisah, yang terpilih sebagai Duta Baca, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas pencapaian ini. “Literasi dan membaca adalah bagian dari hidup saya. Setelah persiapan yang luar biasa dari berminggu-minggu untuk mengikuti seleksi administrasi, wawancara, SKD, akhirnya sampai di titik ini,” kata Ahmad.
Lebih lanjut, Ahmad menegaskan komitmennya, “Saya akan melanjutkan apa yang sudah dijalankan sebelumnya dan berusaha berinovasi agar masyarakat lebih tertarik untuk berliterasi.”
Inisiatif ini diharapkan akan membawa dampak positif jangka panjang terhadap budaya literasi di Pekalongan. Dengan adanya Duta Baca, diharapkan akan terjadi peningkatan minat baca yang signifikan, terutama di kalangan generasi muda, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia kota tersebut.
Pemilihan Duta Baca ini menunjukkan langkah maju Pekalongan dalam membangun fondasi literasi yang kuat, yang akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan di era informasi ini.