PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), pemilik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah, bersama pemerintah setempat menggelar panen raya padi di lahan pengganti PLTU seluas 1 hektare. Hasil panen mencapai 4,5 ton gabah yang akan disalurkan untuk masyarakat prasejahtera sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Bhimasena Lentera Ekonomi.
Komitmen CSR untuk Kesejahteraan Petani dan Atasi Stunting
Direktur Operasional BPI, Naofumi Yasuda, menyatakan panen ini adalah bukti dukungan perusahaan terhadap ketahanan pangan dan pemberdayaan petani. “Kami apresiasi kerja keras petani. Hasil panen ini tidak hanya menambah pendapatan mereka, tetapi juga jadi solusi pencegahan stunting dan kemiskinan ekstrem,” ujarnya didampingi Manajer Stakeholder Relation BPI, Aryamir H Sulasmoro, di Batang, Selasa (2025).
Program ini menyediakan lahan, fasilitas pertanian, dan pendampingan intensif bagi petani. Ke depan, BPI akan mengembangkan lahan pengganti seluas 32 hektare untuk komoditas lain seperti jagung, kacang, dan singkong.
Kolaborasi dengan Pemerintah dan Kebijakan Nasional
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Batang, Rini Diana Anggriani, mengapresiasi sinergi BPI-pemerintah dalam pendampingan petani. “Ini sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan serapan gabah oleh Bulog seharga Rp6.500 per kilogram,” jelasnya.
Ia berharap inisiatif BPI dapat dicontoh perusahaan lain guna mendukung swasembada pangan nasional.
Mekanisme Penyaluran Hasil Panen
-
Gabah hasil panen dibeli BPI dengan harga kompetitif.
-
Hasil penjualan disalurkan ke petani sebagai insentif.
-
Sebagian gabah didistribusikan ke keluarga prasejahtera untuk kebutuhan gizi.
Program Bhimasena Lentera Ekonomi tidak hanya meningkatkan ekonomi petani, tetapi juga memperkuat rantai pasok pangan lokal. “Ke depan, kami akan kembangkan pemasaran produk pertanian seperti jagung dan singkong,” tambah Naofumi.
Sukardi (52), petani penggarap, mengaku terbantu dengan program ini. “Dulu lahan ini tidak produktif. Sekarang kami bisa panen dan hasilnya dibeli langsung oleh BPI,” ujarnya.