Menteri Zulhas: Harga Beras dan Komoditas Pangan Stabil Jelang Ramadhan 1446 H
Menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyatakan bahwa harga komoditas pangan strategis, termasuk beras, terpantau stabil. Hal ini disampaikan Zulhas setelah melakukan peninjauan langsung di Pasar Klender, Jakarta Timur, pada Rabu (5/2).
“Beras yang kami lihat di pasar berkisar antara Rp11.000 hingga Rp13.000 per kilogram. Ini menunjukkan harga yang relatif stabil,” ujar Zulhas. Selain beras, harga daging ayam potong juga tercatat stabil, dijual dengan harga Rp50.000 per ekor dengan berat sekitar 1,8 kilogram.
Zulhas juga menyoroti harga cabai yang dijual sekitar Rp60.000 per kilogram dan bawang merah seharga Rp40.000 per kilogram. “Harga eceran komoditas ini mencerminkan kondisi yang sesuai dengan harapan,” tambahnya.
Sementara itu, harga minyak goreng terpantau stabil, meskipun terdapat lonjakan harga pada minyak curah. “Minyak curah memang cukup mahal, tetapi ini berfungsi sebagai buffer jika terjadi kelangkaan minyak goreng kemasan,” jelas Zulhas.
Ketersediaan Pangan Nasional Aman
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, memastikan bahwa ketersediaan pangan nasional dalam kondisi aman menjelang Ramadhan 2025. “Menjelang bulan suci Ramadhan, ketersediaan pangan nasional dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa (4/2).
Arief menjelaskan bahwa pemerintah telah mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, termasuk penguatan cadangan pangan pemerintah (CPP). “Berdasarkan proyeksi neraca pangan periode Januari hingga Desember 2025, ketersediaan 12 komoditas pangan strategis diproyeksikan aman dan cukup,” ujarnya.
Khusus untuk beras, Arief menyebutkan adanya carry over stock di awal tahun 2025 sebesar 8 juta ton. “Dengan stok ini, kebutuhan pangan masyarakat dipastikan tidak akan mengalami kekurangan,” tegasnya. Selain itu, stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog mencapai 1,9 juta ton yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, memudahkan pemerintah dalam melakukan intervensi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Stok Pangan di Bulog Mencukupi
Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono, menyampaikan bahwa stok beras yang dikelola Bulog saat ini mencapai 1.947.778 ton. “Posisi stok beras cadangan pemerintah saat ini 1,947 juta ton, sementara minyak goreng mencapai 5.199 kilo liter,” kata Wahyu dalam RDP Komisi IV DPR, Selasa (4/2).
Selain beras dan minyak goreng, Bulog juga mengelola stok pangan lainnya, seperti tepung terigu sebanyak 117 ton, gula pasir 13.612 ton, telur 5 ton, dan jagung PSO 54.995 ton. “Stok ini menjadi jaminan bagi pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan,” tambah Wahyu.
Upaya Pemerintah Jaga Stabilitas Pangan
Pemerintah terus berupaya memastikan stabilitas harga dan ketersediaan pangan, terutama menjelang momen-momen penting seperti Ramadhan dan Idul Fitri. Langkah-langkah strategis, termasuk penguatan cadangan pangan dan intervensi pasar, dilakukan untuk mencegah gejolak harga yang dapat memberatkan masyarakat.
Dengan stok pangan yang mencukupi dan harga yang stabil, diharapkan masyarakat dapat menjalani ibadah Ramadhan dan merayakan Idul Fitri dengan tenang tanpa khawatir akan kelangkaan atau kenaikan harga pangan.

Tinggalkan Balasan