Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris telah secara resmi mengumumkan Gubernur Minnesota, Tim Walz, sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari Partai Demokrat untuk Pemilu 2024. Pengumuman ini disampaikan Harris pada Selasa (6/8), setelah ia berhasil mengantongi dukungan mayoritas delegasi Partai Demokrat untuk pencalonannya sebagai presiden.
“Sebagai seorang gubernur, pelatih, guru, dan veteran, Tim Walz telah memberikan yang terbaik untuk keluarga pekerja seperti keluarganya sendiri. Saya sangat senang bisa memilikinya dalam tim,” ujar Harris melalui akun resminya di platform X.
Memperkuat Dukungan di Kawasan Midwestern
Menurut laporan dari CNN dan Associated Press, keputusan Harris untuk memilih Walz bertujuan memperkuat basis dukungan Partai Demokrat, terutama di kalangan pemilih dari wilayah country dan kulit putih di negara-negara bagian kawasan tengah barat (Midwestern) AS. Kawasan ini dikenal sebagai wilayah swing states, yang kerap menjadi penentu dalam hasil akhir pemilu presiden.
Dengan latar belakangnya sebagai gubernur Minnesota, Walz, yang juga mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, diharapkan dapat menarik pemilih dari negara bagian Midwestern lainnya, seperti Wisconsin dan Michigan. Harris, yang merupakan putri dari imigran India dan Jamaika, menyadari pentingnya memperluas daya tarik Partai Demokrat untuk meraih kemenangan dalam pemilu yang akan berlangsung dalam waktu tiga bulan lagi.
Pengalaman dan Keterampilan Kepemimpinan
Walz (60) memiliki pengalaman yang luas di panggung politik AS. Sebelum menjabat sebagai gubernur Minnesota pada tahun 2018, ia telah menghabiskan lebih dari satu dekade di DPR AS. Walz terpilih kembali sebagai gubernur pada tahun 2022, yang menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang kuat dari para pemilih di Minnesota.
Langkah Harris untuk memilih Walz dinilai strategis oleh banyak pihak dalam Partai Demokrat. Menurut laporan The Washington Post, kombinasi Harris dan Walz dianggap sebagai “tiket yang menguntungkan secara politis,” yang dapat memperkuat posisi Partai Demokrat di daerah-daerah dengan persaingan ketat.
Harris, yang sebagian besar kariernya dihabiskan di California yang didominasi oleh Demokrat, memilih dari daftar finalis yang terdiri dari politisi kulit putih berpengaruh, termasuk Walz, yang mewakili wilayah-wilayah dengan persaingan ketat. Selain Walz, kandidat cawapres lain yang dipertimbangkan Harris adalah Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro dan Senator Arizona Mark Kelly.
Agenda Politik dan Konvensi Nasional
Pada Selasa malam, Harris dijadwalkan memperkenalkan Walz secara resmi dalam sebuah acara kampanye di Philadelphia, Pennsylvania. Ini akan menjadi kesempatan pertama bagi pasangan capres-cawapres Demokrat tersebut untuk tampil bersama di hadapan publik.
Pemungutan suara daring oleh ribuan delegasi Partai Demokrat, yang berlangsung selama lima hari, telah ditutup pada Senin (5/8) malam. Komite Nasional Partai Demokrat mengumumkan bahwa Harris berhasil meraih dukungan 99 persen suara delegasi, yang secara resmi mengamankan pencalonannya sebagai kandidat presiden dari partai tersebut.
Konvensi Nasional Partai Demokrat, yang akan berlangsung pada 19-22 Agustus di Chicago, diharapkan menjadi ajang bagi Harris untuk menerima pencalonan secara resmi dan menyampaikan pidato yang menguraikan agenda politiknya untuk masa depan AS.
Persaingan Ketat dengan Donald Trump
Harris akan menghadapi mantan presiden Donald Trump dalam pemilu yang diprediksi akan sangat ketat. Menurut data jajak pendapat terbaru dari Real Clear Politics, hingga Selasa, Harris unggul rata-rata 0,2 poin persentase atas Trump dalam jajak pendapat nasional. Meski demikian, Trump masih memimpin di beberapa swing state utama, yang menjadikan pemilu ini sebagai salah satu yang paling ditunggu dalam sejarah politik AS.