Menu

Mode Gelap

Ragam · 6 Sep 2024 13:47 WIB ·

Internet Archive Kalah di Pengadilan, Masa Depan Arsip Digital Terancam


					Internet Archive Perbesar

Internet Archive

Internet Archive (www.archive.org), sebuah arsip digital besar yang berfungsi untuk menyimpan sejarah internet, baru saja kalah dalam kasus hukum besar yang dapat berdampak signifikan pada masa depan pelestarian digital.

Pengadilan Banding Amerika Serikat untuk Sirkuit Kedua memutuskan menolak argumen yang diajukan oleh Internet Archive dalam kasus Hachette v. Internet Archive. Pengadilan menyatakan bahwa proyek digitalisasi buku yang dijalankan oleh Internet Archive melanggar undang-undang hak cipta.

Keputusan ini secara khusus menolak argumen Internet Archive yang mengklaim bahwa praktik peminjaman buku digitalnya dilindungi oleh doktrin “fair use” (penggunaan wajar), yang memungkinkan pelanggaran hak cipta dalam kondisi tertentu. Pengadilan menganggap argumen tersebut “tidak meyakinkan.”

Pada Maret 2020, Internet Archive meluncurkan program National Emergency Library (NEL). Program ini diluncurkan sebagai respons terhadap penutupan perpustakaan akibat pandemi COVID-19, yang membuat jutaan siswa, peneliti, dan pembaca tidak dapat mengakses buku-buku fisik. Internet Archive mengklaim bahwa program ini diadakan untuk membantu mereka yang kesulitan mengakses buku dari rumah.

NEL merupakan cabang dari proyek peminjaman buku digital Open Library, di mana Internet Archive memindai salinan fisik buku perpustakaan dan memungkinkan pengguna meminjam salinan digitalnya. Biasanya, Open Library membatasi satu pengguna untuk meminjam satu buku pada satu waktu, tetapi NEL menghapus aturan ini dan memungkinkan banyak orang meminjam buku yang sama secara bersamaan.

Tak lama setelah peluncurannya, NEL mendapat reaksi keras, terutama dari penulis yang menganggapnya setara dengan pembajakan. Dalam waktu dua bulan, Internet Archive membatalkan pendekatan darurat ini dan kembali menerapkan batasan peminjaman, tetapi kehebohan telah terjadi. Pada Juni 2020, penerbit besar seperti Hachette, HarperCollins, Penguin Random House, dan Wiley mengajukan gugatan hukum terhadap Internet Archive.

Pada Maret 2023, pengadilan distrik memutuskan mendukung para penerbit. Hakim John G. Koeltl menemukan bahwa Internet Archive telah menciptakan “karya turunan” dan menyatakan bahwa tidak ada yang “transformatif” dalam penyalinan dan peminjaman buku-buku tersebut. Setelah putusan awal dalam kasus Hachette v. Internet Archive, kedua belah pihak bernegosiasi, meskipun rincian dari kesepakatan tersebut belum diungkapkan. Namun, Internet Archive tetap mengajukan banding atas putusan tersebut.

James Grimmelmann, seorang profesor hukum digital dan internet di Universitas Cornell, menyatakan bahwa putusan ini “tidak terlalu mengejutkan” mengingat bagaimana pengadilan baru-baru ini menafsirkan doktrin fair use.

Presiden dan CEO Asosiasi Penerbit Amerika (Association of American Publishers), Maria A. Pallante, menyambut baik putusan ini. Dalam pernyataannya, ia mengatakan bahwa keputusan tersebut “menegaskan hak penulis dan penerbit untuk melisensikan serta menerima kompensasi atas buku dan karya kreatif mereka.” Pallante juga menegaskan bahwa pengadilan telah memperjelas bahwa tidak ada yang transformatif dalam mengonversi karya ke format baru tanpa izin, yang dianggap sebagai pelanggaran hak cipta.

Di sisi lain, Chris Freeland, direktur layanan perpustakaan di Internet Archive, menyatakan kekecewaannya terhadap putusan tersebut. Ia menyatakan bahwa Internet Archive akan terus membela hak perpustakaan untuk memiliki, meminjamkan, dan melestarikan buku-buku, meskipun putusan pengadilan merugikan model peminjaman digital mereka.

Dave Hansen, direktur eksekutif Author’s Alliance, juga mengkritik putusan tersebut. Menurut Hansen, putusan ini mungkin menguntungkan penerbit besar dan penulis terkenal, tetapi bagi sebagian besar penulis, hal ini justru lebih merugikan daripada membantu. Hansen menekankan bahwa perpustakaan digital seperti Internet Archive membantu penulis menciptakan karya baru dan mendukung mereka agar karya mereka dibaca oleh lebih banyak orang.

Selain kasus ini, Internet Archive masih menghadapi masalah hukum lainnya. Pada 2023, sekelompok label musik besar seperti Universal Music Group dan Sony menggugat Internet Archive atas proyek digitalisasi musik, dengan tuntutan yang dapat mencapai $400 juta. Jumlah tersebut berpotensi menjadi ancaman eksistensial bagi organisasi nirlaba ini.

Putusan ini datang pada saat yang kritis bagi hukum hak cipta, terutama karena banyak kasus pelanggaran hak cipta telah diajukan terhadap perusahaan yang menawarkan alat AI generatif. Banyak dari terdakwa dalam kasus ini berargumen bahwa penggunaan data yang dilindungi hak cipta untuk melatih AI dilindungi oleh doktrin fair use. Oleh karena itu, kasus besar seperti ini diawasi ketat oleh para ahli.

Di tengah tantangan ini, peran penting Internet Archive dalam pelestarian digital semakin dirasakan. Salah satu alat yang paling berpengaruh dari arsip ini adalah Wayback Machine, yang menyimpan salinan situs web untuk digunakan oleh jurnalis, peneliti, pengacara, dan siapa saja yang tertarik pada sejarah internet. Meskipun ada proyek pelestarian digital lainnya, tidak ada yang sebanding dengan akses publik yang diberikan oleh Internet Archive.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Editorial Team

Baca Lainnya

Situs Deposit Pulsa XL Tanpa Potongan Tanpa Ribet 2025

21 April 2025 - 08:55 WIB

Situs Deposit Pulsa XL Tanpa Potongan

5 Manfaat Tidur Tanpa Busana yang Jarang Diketahui

18 April 2025 - 15:52 WIB

tidur tanpa busana

Peta Jawa Tengah: Panduan Geografis dan Administratif

15 April 2025 - 18:45 WIB

steptodown.com740311

7 Situs Deposit Pulsa Tanpa Potongan Telkomsel Terbaik 2025

8 April 2025 - 01:08 WIB

Situs Deposit Pulsa Tanpa Potongan

Daftar & Cara Cari Beasiswa Universitas di Madinah untuk Mahasiswa Internasional

28 Maret 2025 - 02:18 WIB

universitas di madinah

Malala Pekalongan: Tempat Belanja Fashion dan Pernak-Pernik Kekinian yang Estetik

22 Maret 2025 - 04:14 WIB

malala pekalongan
Trending di Ragam