SERANG, Warga Berita – Muhaimin Iskandar menyebut bahwa banyaknya kegagalan pembangunan di Indonesia tidak terlepas dari masalah etik.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara dialog kebangsaan di Kota Serang, Jumat 2 Februari 2024.
“Banyaknya kegagalan pembangunan ini karena lepas dari etik, rusaknya lingkungan eksploitasi alam habis-habisan, tambang yang menguntungkan segelintir orang, masuknya uang ke negara hanya secuil tapi yang lain gak jelas entah kemana, itu faktornya hanya satu, etik,” ujar Cawapres dari Koalisi Perubahan ini.
Inti masalah etik, kata Muhaimin, adalah agama. Menurutnya, sejauh ini Indonesia bisa menjadi negara yang kuat karena agamanya yang kokoh.
Pandangan kapitalistik dan sekularistik yang terjadi saat ini disebut Muhaimin menyia-nyiakan potensi spiritual keagamaan yang bisa menjadi kekuatan energi pembangunan baik itu menjaga perdamaian menguatkan etos kultur tradisi di negara ini.
“Bayangkan kalau bangsa ini tidak ada agama mungkin sudah bercerai-berai, berpecah belah,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa oleh Cak Imin ini menerangkan, Anies-Muhaimin alias AMIN di masa pemerintahan ke depan ini membawa perubahan pada agama. Dengan memandang agama sebagai faktor penting suksesnya pembangunan nasional.
“Kita melihat agama harus terus diberi ruang untuk tumbuh menjadi kekuatan spiritual, menjadi kekuatan kultural, kekuatan nilai, bayangkan integritas akhlak dan moral itu bisa jalan dalam pemerintahan kalau ada agama,” tuturnya.
Dirinya berjanji untuk memerhatikan para guru ngaji di Indonesia agar bisa memupuk mental bangsa agar terhindar dari etik.
“Etik itu sumbernya agama, karena itu wajib hukumnya negara memperhatikan agama khususnya memperhatikan guru guru ngaji yang sampai hari ini terabaikan, dikiranya itu tidak punya peran penting, padahal itu peran pembentukan dasar dasar mental dan etika kehidupan itu guru ngaji, karena itu insya Allah AMIN menang kita akan meningkatkan kesejahteraan guru ngaji,” pungkasnya.
Reporter : Yusuf Permana
Editor: Aas Arbi
SERANG, Warga Berita – Muhaimin Iskandar menyebut bahwa banyaknya kegagalan pembangunan di Indonesia tidak terlepas dari masalah etik.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara dialog kebangsaan di Kota Serang, Jumat 2 Februari 2024.
“Banyaknya kegagalan pembangunan ini karena lepas dari etik, rusaknya lingkungan eksploitasi alam habis-habisan, tambang yang menguntungkan segelintir orang, masuknya uang ke negara hanya secuil tapi yang lain gak jelas entah kemana, itu faktornya hanya satu, etik,” ujar Cawapres dari Koalisi Perubahan ini.
Inti masalah etik, kata Muhaimin, adalah agama. Menurutnya, sejauh ini Indonesia bisa menjadi negara yang kuat karena agamanya yang kokoh.
Pandangan kapitalistik dan sekularistik yang terjadi saat ini disebut Muhaimin menyia-nyiakan potensi spiritual keagamaan yang bisa menjadi kekuatan energi pembangunan baik itu menjaga perdamaian menguatkan etos kultur tradisi di negara ini.
“Bayangkan kalau bangsa ini tidak ada agama mungkin sudah bercerai-berai, berpecah belah,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa oleh Cak Imin ini menerangkan, Anies-Muhaimin alias AMIN di masa pemerintahan ke depan ini membawa perubahan pada agama. Dengan memandang agama sebagai faktor penting suksesnya pembangunan nasional.
“Kita melihat agama harus terus diberi ruang untuk tumbuh menjadi kekuatan spiritual, menjadi kekuatan kultural, kekuatan nilai, bayangkan integritas akhlak dan moral itu bisa jalan dalam pemerintahan kalau ada agama,” tuturnya.
Dirinya berjanji untuk memerhatikan para guru ngaji di Indonesia agar bisa memupuk mental bangsa agar terhindar dari etik.
“Etik itu sumbernya agama, karena itu wajib hukumnya negara memperhatikan agama khususnya memperhatikan guru guru ngaji yang sampai hari ini terabaikan, dikiranya itu tidak punya peran penting, padahal itu peran pembentukan dasar dasar mental dan etika kehidupan itu guru ngaji, karena itu insya Allah AMIN menang kita akan meningkatkan kesejahteraan guru ngaji,” pungkasnya.
Reporter : Yusuf Permana
Editor: Aas Arbi