Warga Berita – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja mengungkapkan ada 30 petugas pengawas Pemilu 2024 meninggal dunia saat bertugas. Bagja menyatakan jumlah petugas yang meninggal itu merupakan data per Senin (26/2/2024).
“Sampai pekan ini ada penambahan sekitar dua atau tiga. Berarti sekitar 30 orang,” kata Bagja di Jakarta.
Bagja merinci petugas pemilu yang meninggal dunia itu terdiri dari Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS), Panitia Kelurahan/Desa (PKD), dan pengawas kecamatan (Panwascam). Bagja mengatakan mereka wafat diduga karena kelelahan.
“Evaluasinya, ada yang kelelahan,” ujarnya.
Bagja mengklaim hal itu akan menjadi evaluasi dan pembelajaran dalam gelaran pemilu berikutnya. Dia berharap tidak ada lagi petugas yang meninggal dunia.
“Nanti evaluasinya kan kita selesaikan dulu PSU-nya, rekapitulasinya, gitu,” ucapnya.
Dia menyebut setiap petugas pengawas pemilu yang meninggal dunia akan mendapat santunan. Saat ini, pemberian santunan sudah mulai dijalankan.
“[Santunan] masih jalan. Tergantung nanti dari akta kematian, ada yang sudah diberikan ada yang kemudian juga ada yang belum karena proses administrasi,” ujar Bagja.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga menyampaikan ada 90 petugas Pemilu 2024 di tempat pemungutan suara (TPS) yang meninggal dunia.
Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari menjelaskan data tersebut terhitung mulai 14 hingga 22 Februari 2024. Petugas TPS terdiri dari anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan petugas ketertiban TPS.
“Sampai dengan saya menyampaikan informasi ini pada hari ini Jumat 23 Februari 2024, data yang kami terima dari teman-teman KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota, petugas TPS yang meninggal ada 90 orang,” ujar Hasyim dalam konferensi pers di kantor KPU, Jakarta, Jumat (23/2).
“Kalau dibuat rincian, anggota KPPS yang meninggal ada 60 orang dan anggota petugas ketertiban TPS sebanyak 30 orang,” tambah dia. (ndi)