Daerah

Proyek MAJT di Kabupaten Magelang Dipantau – DPRD JATENG

PANTAU MASJID. Komisi D DPRD Provinsi Jateng saat memantau proyek MAJT di Kabupaten Magelang, Selasa (27/2/2024). (foto dewi kembangarum)

MUNGKID – Komisi D DPRD Provinsi Jateng meninjau proyek pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kabupaten Magelang, Selasa (27/2/2024). Dalam peninjauan itu, progres proyek masih dalam tahap penyempurnaan. 

Saat berada di lokasi, Komisi D didampingi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Jateng. Dalam penjelasan dinas, pengerjaan MAJT itu termasuk pembangunan multiyears yang dimulai sejak 2022.

“Dalam periode Tahun Anggaran 2022-2023 adalah tahap pembangunan masjid, plaza, menara, infrastruktur, dan sebagian landscape masjid,” jelas Tegar Adhityatma selaku Tim Teknis Dinas PU Bina Marga & Cipta Karya Provinsi Jateng.

Untuk tahapan selanjutnya pada 2024, pengerjaan pintu masuk masjid, perluasan lahan parkir, pembuatan Penerangan Jalan Umum (PJU), parkir motor, pedestrian, TPA, dan penyempurnaan lainnya. Pada 2025, tahapan renovasi masjid lama (Masjid An-Nur) yang nanti dialih fungsikan menjadi Islamic Center dan pusat UMKM.

Mendengarnya, Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng Alwin Basri mengapresiasi pembangunan MAJT yang sudah selesai. Capaian pembanguna fisiknya yakni 100%.

“MAJT Kabupaten Magelang ini dekat dengan objek wisata Borobudur dan menghabiskan biaya kurang lebih Rp 117 miliar yang sudah selesai pembangunan tahap 1 pada Desember kemarin. Nanti selanjutnya, pada tahap kedua akan memerlukan biaya hingga Rp 5,15 miliar untuk penyempurnaannya. Pengelolaan MAJT sendiri masih dalam tahap pembahasan Warga Berita internal Provinsi dan juga Kabupaten Magelang. Masjid ini sendiri nanti akan menjadi salah satu kebanggaan Jateng,” terangnya.

Sebagai informasi, lahan masjid itu merupakan milik provinsi dan kabupaten, dengan total lahan seluas 4.952 hektar. Rinciannya, sekitar 1,6 hektar milik Pemkab Magelang, 0,1321 hektar milik Kementerian Agama, dan 3,2199 hektar milik Pemprov Jateng. 

Proses pembangunan fisiknya sendiri dilaksanakan pada 19 Desember 2022 dan selesai pada 29 Desember 2023. Pembangunan multi years itu dimulai kurun waktu 2022-2023 dan akan dilaksanakan pekerjaan sarana/ prasarana tahap 1 pada Tahun Anggaran 2024 dan tahap 2 pada Tahun Anggaran 2025. (bintari/ariel)

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *