Menanggapi kasus tragis anak di Sukabumi yang meninggal dunia akibat cacingan, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd menyiapkan 15 ribu orang tua asuh untuk mendukung program super prioritas penanganan kesehatan balita. Langkah cepat ini diambil dalam Rapat Tingkat Menteri (RTM) bersama Kemenko PMK, Jumat (22/8).
Gerakan Orang Tua Asuh
Wihaji menegaskan pentingnya percepatan penanganan kesehatan balita melalui kolaborasi lintas sektor. Ia mengandalkan Gerakan Orang Tua Asuh (Genting) sebagai solusi cepat mengatasi persoalan sanitasi dan kesehatan anak.
“Kita punya Gerakan Orang Tua Asuh (Genting), yang barangkali kita ambilkan dari orang tua asuh kita untuk bantu,” ungkap Wihaji dalam forum RTM yang berlangsung via zoom.
Kepala BKKBN ini menjelaskan bahwa program tersebut melibatkan stakeholders terkait, bukan hanya mengandalkan birokrasi pemerintah semata.
15 Ribu Orang Tua Asuh Siap Beraksi
Dalam kesempatan yang sama, Wihaji mengungkapkan kesiapan 15 ribu orang tua asuh yang dapat segera diturunkan untuk mendukung program super prioritas di lapangan.
“Kebetulan punya 15 ribu orang tua asuh yang mungkin bisa saya turunkan di program super prioritas,” tegas Menteri Wihaji.
Langkah percepatan ini diperlukan mengingat birokrasi pemerintah seringkali membutuhkan waktu lebih lama, sementara masyarakat menuntut solusi cepat.
Wihaji menegaskan komitmen Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN untuk mengambil tanggung jawab langsung dalam penyelesaian persoalan sanitasi dan rumah layak huni.
“Sudah saya nyatakan, saya selesaikan dua yang sanitasi sama rumahnya, biar tanggung jawab dari kementerian kita,” tegasnya.
Komitmen Wihaji ini sejalan dengan arahan untuk penanganan masalah mendesak dengan cepat, tepat, dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Dalam forum RTM tersebut, Wihaji menekankan bahwa penanganan kesehatan balita memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai sektor.
Menteri Koordinator PMK Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc juga menegaskan bahwa tragedi di Sukabumi tidak boleh terulang. “Tidak boleh ada kejadian serupa lagi di bagian anak-anak Indonesia di mana pun berada,” tegasnya.
Wihaji menjelaskan bahwa Kemendukbangga/BKKBN akan fokus pada titik-titik super prioritas yang membutuhkan penanganan segera. Program ini akan melibatkan pembangunan sanitasi dan perbaikan kondisi perumahan.
“Kita langsung hadir saja, titiknya di mana, super prioritasnya apa, yang bisa kita lakukan apa, khususnya oleh kementerian kita,” jelas Wihaji.