UNS – Tim MBKM Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang berada di Desa Melikan berkesempatan untuk mengadakan workshop di Sekolah Dasar Negeri (SD N) 2 Melikan, Wedi, Klaten. Workshop yang digelar pada Rabu (15/5/2024) kali ini merupakan salah satu dari program pengabdian masyarakat dalam meningkatkan kreativitas yang diwujudkan dengan mengajak anak-anak SD N 2 Melikan untuk ikut berkreasi dengan menggunakan media lukis totebag.
Melukis sendiri merupakan kegiatan mengolah media dua dimensi dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Melukis juga melatih pemikiran anak-anak untuk berimajinasi dan meningkatkan kreativitas. Bagi anak-anak mungkin istilah melukis dapat dilakukan hanya di media kanvas atau buku gambar.
“Pada workshop kali ini tim MBKM Desa Melikan memilih totebag sebagai media lukisnya, dengan menggunakan media fungsional diharapkan kedepannya anak-anak akan lebih menghargai karya seni yang telah mereka hasilkan,” jelas Mahasiswa Program Studi (Prodi) Seni Rupa Murni, Fitrah Raihan yang juga sebagai Ketua Tim MBKM Desa Melikan.
Tim MBKM Desa Melikan dibawah bimbingan Joko Lulut Amboro, S.Sn, M.Sn. ini ingin mengenalkan bahwa kegiatan melukis totebag tidak hanya menjadi momen untuk berkreasi, namun hasil dari kreasinya juga dapat digunakan sebagai barang pakai untuk membawa perlengkapan ketika bepergian.
Kegiatan workshop melukis totebag di SD Negeri 2 Melikan diikuti oleh siswa-siswi kelas 4 dan 5. Mereka terlihat senang dan antusias dalam mengikuti acara workshop tersebut.
“Kegiatan workshop melukis totebag diadakan dengan tujuan untuk melatih motorik dan kognitif para siswa di SD Negeri 2 Melikan agar mereka lebih tekun, teliti, kreatif, serta memiliki kemauan dan semangat yang tinggi,” tambah Fitrah.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan kesadaran pada anak-anak bahwa berkarya tidak perlu mengeluarkan banyak biaya dan dapat dilakukan di berbagai media.
Hasil karya yang dibuat oleh siswa-siswi kelas 4 dan 5 SD N 2 Melikan dapat dibawa pulang sebagai kerajinan karya pribadi sekaligus sebagai kenang-kenangan. Hal ini membuktikan bahwa berkarya dapat diajarkan sejak usia dini agar apa yang anak-anak pikirkan dalam imajinasinya bisa tersampaikan melalui media yang dapat dinikmati oleh mata.
Humas UNS
Reporter: Annisa Fakhira
Redaktur: Dwi Hastuti