WNI korban kerusuhan di bangladesh yang meninggal dunia diketahui berinisial DU. Korban tiba di Bangladesh pada 1 Agustus 2024 untuk keperluan kunjungan bisnis.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu), sedang melakukan upaya evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak akibat kerusuhan yang terjadi di Bangladesh. Hal ini menyusul kabar meninggalnya seorang WNI dalam insiden tersebut.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, Kemlu telah berkomunikasi dengan pihak keluarga korban di Indonesia dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dhaka untuk melakukan upaya evakuasi sebaik mungkin.
“Dari pihak kita, Kemlu sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga, dari Kemlu dan juga dengan duta besar kita di Dhaka terus melakukan komunikasi untuk bagaimana dapat melakukan evakuasi sebaik mungkin,” ujar Retno saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (tanggal).
Kemlu telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban di Indonesia dan memfasilitasi repatriasi jenazahnya. Insiden ini terjadi dalam kerusuhan yang melanda Bangladesh, khususnya di ibu kota Dhaka dan kota-kota lainnya. Setidaknya 73 orang tewas, termasuk 14 anggota polisi, dalam bentrokan antara aparat keamanan dan pengunjuk rasa.
Aksi unjuk rasa di Bangladesh meningkat pekan lalu untuk memprotes kebijakan kuota Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diterapkan pemerintah. Hal ini menyusul bentrokan sebelumnya di Universitas Dhaka.
Menanggapi situasi tersebut, Presiden Bangladesh, Mohammed Shahabuddin, membubarkan parlemen sebagai tanda berakhirnya era pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina, yang kemudian melarikan diri ke India.
Pemerintah Indonesia, melalui Kemlu, terus berupaya untuk melakukan evakuasi dan memulangkan jenazah WNI yang tewas dalam kerusuhan di Bangladesh. Kemlu juga telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban di Indonesia.