SERANG, Warga Berita – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (Menkopolhukam) RI Mahfud MD berjanji bahwa Pemerintah kedepan akan memerhatikan kesejahteraan para penjaga masjid atau marbot dan juga guru ngaji.
Menurutnya, kesejahteraan para marbot dan guru ngaji saat ini belum lah diperhatikan dengan betul.
“Marbot masjid bayangkan itu gak ada yang gaji, bangunkan salat subuh, ngebersihin masjid, gaji nya enggak ada. Padahal ini penting demi kemanjuan bangsa, itu yang nanti akan kita beri perhatian khusus,” kata Mahfud saat ditemui di Kota Serang, Selasa 19 Desember 2023.
Untuk itu, dirinya akan mengupayakan agar Pemerintah kedepan bisa memberikan perhatian dengan cara memberikan honorium kepada para marbot juga guru ngaji.
“Saya mengatakan ustad-ustad di pesantren di madrah-mdrasah dan orang-orang pesantren yang kemudian menjadi marbot penjaga mesjid akan kita perhatikan kesejahteraannya agar sekurang-kurangnya mendapat horror yang tetap,” ujarnya.
Ia menyebut kesejahteraan para guru ngaji, marbot dan ustad di pesantren-pesantren merupakan tanggung jawab Pemerintah. Sebab, mereka dinilai telah berkontribusi dalam memajukan bangsa ini.
“Hal itu menjadi tanggung jawab negara, karena negara ini lahir dulu juga didorong oleh Pesantren. Kemudian dari pesantren banyak mengisi posisi-posisi penting di jabatan negara. Negara ini agar bisa maju harus dikembangkan dengan baik para guru yang ada di madrasah dan pesantren,” ucapnya.
Cawapres dari Koalisi PDIP ini mengatakan, pesantren adalah salah satu elemen pembangunan nasionalisme, sehingga pesantren harus terus maju di garda terdepan untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila.
“Saya berpikir tadi majelis ulama mengeluarkan fatwa bahwa memilih di dalam pemilu itu adalah fardu ain, wajib sebagai kewajiban tanggung jawab kepada negara yang telah didirikan bersama,” imbuhnya.
“Sebagai negara demokrasi, dulu oleh kalangan pesantren didukung dengan konsep itu dan sekarang negara ini harus dijaga sebagai negara demokrasi dan menjaga demokrasi itu artinya harus ada pemilu yang partisipatif dan jujur dan adil,” pungkasnya.
Reporter : Yusuf Permana
Editor : Aas Arbi
SERANG, Warga Berita – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (Menkopolhukam) RI Mahfud MD berjanji bahwa Pemerintah kedepan akan memerhatikan kesejahteraan para penjaga masjid atau marbot dan juga guru ngaji.
Menurutnya, kesejahteraan para marbot dan guru ngaji saat ini belum lah diperhatikan dengan betul.
“Marbot masjid bayangkan itu gak ada yang gaji, bangunkan salat subuh, ngebersihin masjid, gaji nya enggak ada. Padahal ini penting demi kemanjuan bangsa, itu yang nanti akan kita beri perhatian khusus,” kata Mahfud saat ditemui di Kota Serang, Selasa 19 Desember 2023.
Untuk itu, dirinya akan mengupayakan agar Pemerintah kedepan bisa memberikan perhatian dengan cara memberikan honorium kepada para marbot juga guru ngaji.
“Saya mengatakan ustad-ustad di pesantren di madrah-mdrasah dan orang-orang pesantren yang kemudian menjadi marbot penjaga mesjid akan kita perhatikan kesejahteraannya agar sekurang-kurangnya mendapat horror yang tetap,” ujarnya.
Ia menyebut kesejahteraan para guru ngaji, marbot dan ustad di pesantren-pesantren merupakan tanggung jawab Pemerintah. Sebab, mereka dinilai telah berkontribusi dalam memajukan bangsa ini.
“Hal itu menjadi tanggung jawab negara, karena negara ini lahir dulu juga didorong oleh Pesantren. Kemudian dari pesantren banyak mengisi posisi-posisi penting di jabatan negara. Negara ini agar bisa maju harus dikembangkan dengan baik para guru yang ada di madrasah dan pesantren,” ucapnya.
Cawapres dari Koalisi PDIP ini mengatakan, pesantren adalah salah satu elemen pembangunan nasionalisme, sehingga pesantren harus terus maju di garda terdepan untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila.
“Saya berpikir tadi majelis ulama mengeluarkan fatwa bahwa memilih di dalam pemilu itu adalah fardu ain, wajib sebagai kewajiban tanggung jawab kepada negara yang telah didirikan bersama,” imbuhnya.
“Sebagai negara demokrasi, dulu oleh kalangan pesantren didukung dengan konsep itu dan sekarang negara ini harus dijaga sebagai negara demokrasi dan menjaga demokrasi itu artinya harus ada pemilu yang partisipatif dan jujur dan adil,” pungkasnya.
Reporter : Yusuf Permana
Editor : Aas Arbi