
LTC Hang Out
Kemeriahan acara LTC Hang Out digelar oleh Language Training Center (LTC) UKSW sebagai bagian dari Program Intensif Belajar Bahasa dan Budaya Indonesia (PIBBI) yang bekerja sama dengan Keio University dari Jepang.
Sebanyak 22 mahasiswa dari Jepang turut ambil bagian dalam acara ini, mempererat hubungan antar budaya melalui berbagai kegiatan yang menyenangkan.
Baca Juga: Mahasiswa UKSW Wakili Jawa Tengah dalam Paduan Suara Gita Bahana Nusantara di HUT RI
Bertempat di depan Cafetaria UKSW, acara LTC Hang Out ini dihiasi dengan tenda-tenda sederhana yang diatur menyerupai warung kaki lima Jepang, menciptakan suasana yang akrab dan penuh kebersamaan. Mahasiswa UKSW dan mahasiswa dari Keio University saling berinteraksi, berbagi cerita, dan bertukar budaya sambil menikmati musik dan makanan khas Jepang. Mahasiswa Jepang yang mengenakan Yukata, pakaian tradisional Jepang, menambah kesan budaya yang kuat di acara ini.
Sho Kudo, salah satu mahasiswa dari Keio University, mengungkapkan kesannya tentang pengalaman pertamanya di Indonesia, khususnya di UKSW.
“Ini pengalaman pertama saya berbicara dengan mahasiswa Indonesia. Mereka ramah dan menyenangkan. Sebelumnya, kami juga membuat batik dan mengunjungi Pesantren Edy Mancoro. Saya tidak tahu banyak tentang batik dan budaya Muslim sebelumnya, jadi ini benar-benar penuh kejutan,” kata Sho dengan antusias.
Gwyneth Aurel Sopacua, mahasiswa Fakultas Hukum UKSW, merasakan kehangatan interaksi yang terjadi. “Orang-orang Jepang di sini sangat baik, ekspresif, dan seru diajak ngobrol. Mereka juga mengenalkan budaya Jepang seperti cara membuat origami dan alat musik koto. Kami belajar banyak hal baru, termasuk Yukata, dan pastinya jadi pengalaman yang tak terlupakan,” ungkapnya.
King Arthur Hary, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UKSW, juga merasakan manfaat dari acara ini. “Di sini kita bisa dapat teman baru, mengenal budaya Jepang lebih dekat, dan pastinya mereka seru-seru. Saya senang bisa ikut kegiatan ini,” tambahnya.
Kepala Sub Bagian LTC, Dian Widi Sasanti, S.Pd., menjelaskan bahwa acara ini dirancang sebagai ajang berbagi budaya dengan suasana yang santai dan menyenangkan. “Kami ingin menjangkau lebih banyak mahasiswa UKSW, sehingga kami buat kegiatan terbuka seperti ini. Konsepnya adalah mahasiswa bisa ngafe bareng, makan, ngobrol, dan mendengarkan lagu-lagu bersama. Kami juga tidak menyangka antusiasme mahasiswa UKSW akan sebesar ini,” ujar Dian.
Program PIBBI KEIO yang berlangsung dari 19 hingga 30 Agustus 2024 ini tidak hanya fokus pada pembelajaran bahasa Indonesia, tetapi juga pada pengenalan budaya Indonesia yang multikultural. Mahasiswa Jepang belajar tentang berbagai budaya Indonesia, termasuk pakaian adat dan praktik keagamaan yang beragam. Program ini juga mencakup kunjungan ke Pesantren Edy Mancoro, yang memberikan wawasan baru tentang budaya Muslim di Indonesia.