Nafis Munandar
Koordinator Korps Alumni HMI (KAHMI) Kabupaten Semarang
Dalam gelapnya ruangan teater, layar lebar menjadi panggung bagi sebuah perjalanan yang menginspirasi. Suara gemuruh diiringi langkah-langkah tegar seorang pemuda yang menembus kabut sejarah. Inilah kisah Lafran Pane, nama yang mungkin tak setiap hari terdengar di bibir kita, namun perjalanan hidupnya membakar semangat bagi generasi masa kini.
Lafran, nama yang bukan hanya sekadar nama, namun tonggak kebangkitan yang mencitrakan perjuangan tanpa batas. Siapa sebenarnya Lafran Pane? Lahir dari keturunan Minang yang taat beragama, ia tumbuh dalam lingkungan yang sarat dengan nilai-nilai kejuangan dan keadilan. Ayahnya, Sutan Pangurabaan Pane, seorang pejuang anti kolonial yang bijaksana, mengajarkan padanya betapa pentingnya memperjuangkan kebenaran dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam
Namun, keberanian dan semangat juang Lafran tidak terpisahkan dari ikatan kekeluargaannya. Sanusi Pane, sang kakak yang menjadi sosok teladan dalam semangat kemerdekaan, memberinya bekal untuk melangkah maju. Sementara Armijn Pane, saudara yang tumbuh dalam pergaulan sastra, menanamkan dalam dirinya kecintaan pada ilmu pengetahuan dan kebebasan berekspresi.
Namun, bukan hanya darah dan ikatan keluarga yang membentuk jati diri Lafran. Dia adalah arsitek di balik kemegahan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), sebuah organisasi yang lahir dari semangat perjuangan dan cita-cita yang ditanamkan dalam batinnya. Lafran menyadari bahwa peran mahasiswa tidak hanya tentang akademis, tetapi juga tentang pengabdian pada agama, bangsa, dan kemanusiaan.
Pola pikir Lafran menjadi kunci bagi kemegahan HMI. Dia tidak hanya mengajarkan tentang keberanian dan keteguhan hati, tetapi juga tentang integrasi nilai-nilai Islam dengan semangat kebangsaan. Inilah yang membuat HMI bukan sekadar organisasi mahasiswa biasa, melainkan tempat di mana bunga-bunga intelektual tumbuh menjadi pohon-pohon besar yang mengakar kuat dalam keberagaman.
Berkah dari pemikiran Lafran Pane melahirkan para pemimpin masa depan dari berbagai latar belakang. Mereka bukan hanya mendapat pendidikan akademis, tetapi juga dididik dalam semangat pengabdian dan kecintaan pada kebenaran. Mereka adalah sosok-sosok yang mengambil tongkat estafet perjuangan dari Lafran Pane, melanjutkan langkahnya menuju cahaya masa depan.
Oleh karena itu, mari kita bergerak bersama menuju ruang gelap itu, dan biarkan cerita Lafran Pane menjadi cahaya yang membawa inspirasi bagi kita semua. Jadilah saksi akan perjalanan seorang pejuang, seorang pemikir, seorang inspirator. Jadilah bagian dari gerakan kebangkitan, dan bergabunglah dalam memperingati perjuangan dan warisan Lafran Pane. Film LAFRAN akan tayang secara serentak di layar-layar bioskop tanggal 24 Juni 2024.