KUNJUNGAN KERJA : Ketua Komisi B Sarno bersama Kepala Badan Penghubung Provinsi Jateng Sarido berada di anjungan Jawa Tengah kompleks TMII.(foto: setyo herlambang)
JAKARTA – Komisi B mendorong Badan Penghubung Pemerintah Provinsi Jateng di Jakarta supaya terus memiliki daya gebrak guna memasarkan produk UMKM maupun produk unggulan daerah. Fungsi Badan Penghubung adalah membantu gubernur sebagai penunjang koordinasi urusan pemerintah daerah dengan pusat.
Ketua Komisi B Sarno menjelaskan, sebagai penunjang koordinasi ini sifatnya menyeluruh tidak saja pada masalah pemerintahan melainkan untuk sektor penguatan perekonomian daerah. Produk daerah termasuk hasil UMKM daerah perlu untuk dikenalkan kepada masyarakat di Ibu Kota negara.
“Untuk kegiatan di 2024 ini, Badan Penghubung harus aktif menyelenggarakan kegiatan atau event-event di Jakarta ini supaya masyarakat di sini tahu akan produk unggulan Jawa Tengah,” ucapnya saat diterima Badan Penghubung di anjungan Jateng, kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kamis (4/1/2024).
Anggota Komisi B Andang Wahyu Trianto menambahkan penting pelaksanaan dalam meyosialisasikan produk daerah adalah berkoordinasi dengan instansi terkait. Dicontohkan koordinasi dengan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata, event-event yang terselenggara bisa dikemas kesenian.
Sekretaris Komisi B M Ngainirricadl menekankan soal penguatan ekonomi kreatif. Saat ini bermunculan komunitas di Jakarta dalam mendongkrak ekonomi kreatif. Menariknya lagi, komunitas tersebut banyak pengikut (followers) serta cukup berpengaruh.
“Kiprah mereka penting untuk kita ajak supaya dalam memasarkan produk daerah bisa efektif. Sekarang saja komunitas pencinta kopi yang diisi oleh kalangan muda sudah banyak. Mereka perlu kita ajak,” ucapnya.
Kepala Badan Penghubung Sarido menjelaskan, pihaknya tidak bosan-bosan menggelar event-event. Bahkan pada 2023 saja, pihaknya menggelar sebuah festival pangan serta UMKM di Bekasi. Ternyata animo masyarakat di sana dalam menerima produk Jateng cukup tinggi, terutama batik. Terbukti banyak penjualan batik di stan pameran yang diborong oleh pengunjung.
“di 2024 ini untuk event-event kami kembalikan ke anjungan TMII. Hanya saja yang menjadi kendala adalah kebijakan pengelola yang melarang penggunaan kendaraan pribadi masuk ke Kawasan TMII, terkait penerapan green zone. Ini turut menjadi perhatian serius kami. Kami optimis, masalah tersebut bisa teratasi,” kata dia. Sejumlah program kerja sudah dipersiapkan. Event-event, maupun pameran unggulan secara periodik dipentaskan, termasuk kesenian daerah dengan menjalin kerja sama daerah telah dilakukan.(jos/priyanto)