Harga kopi melonjak naik secara signifikan pada tahun 2025, mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) mengumumkan pada Jumat (15/3/2025) bahwa kenaikan harga kopi global mencapai 38,8% dibandingkan rata-rata tahun sebelumnya. Lonjakan ini terutama disebabkan oleh kondisi cuaca buruk yang memengaruhi negara-negara produsen utama kopi, seperti Vietnam, Indonesia, dan Brasil.
Menurut laporan FAO tentang tren pasar kopi global, yang dikutip oleh Middle East, pada Desember 2024, harga kopi Arabika, jenis kopi berkualitas tinggi yang banyak digunakan untuk kopi panggang dan bubuk, meningkat sebesar 58% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, harga kopi Robusta, yang umumnya digunakan untuk kopi instan dan campuran, melonjak naik sebesar 70% dalam istilah riil. Ini menandakan konvergensi harga antara kedua jenis kopi untuk pertama kalinya sejak pertengahan tahun 1990-an.
FAO juga memprediksi bahwa harga ekspor kopi bisa terus melonjak naik pada tahun 2025 jika wilayah-wilayah penghasil kopi utama mengalami penurunan pasokan yang signifikan.
Faktor-Faktor Penyebab Harga Kopi Melonjak Naik
Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan harga kopi melonjak naik secara global:
- Vietnam: Sebagai produsen Robusta terbesar di dunia, Vietnam mengalami kekeringan berkepanjangan yang menyebabkan penurunan produksi kopi sebesar 20% untuk musim 2023-2024. Ekspor kopi Vietnam juga turun 10% untuk tahun kedua berturut-turut.
- Indonesia: Produksi kopi Indonesia untuk musim 2023-2024 turun 16,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh hujan lebat pada April dan Mei 2023 yang merusak biji kopi. Akibatnya, ekspor kopi Indonesia turun sebesar 23%.
- Brasil: Cuaca kering dan panas di Brasil, produsen Arabika terbesar di dunia, menyebabkan revisi penurunan berturut-turut terhadap perkiraan produksi musim sebelumnya. Estimasi resmi berubah dari peningkatan 5,5% menjadi penurunan 1,6%.
Selain itu, kenaikan biaya pengiriman global juga menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap lonjakan harga kopi.
Dampak Kenaikan Harga Kopi pada Pasar Global
Data awal menunjukkan bahwa pada Desember 2024, harga kopi melonjak naik sebesar 6,6% di Amerika Serikat dan 3,75% di Uni Eropa, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023. Kenaikan ini berdampak langsung pada harga eceran kopi di pasar konsumen, yang dapat memengaruhi kebiasaan konsumsi kopi di seluruh dunia.
Bobker Ben Belhassen, Direktur Departemen Pasar dan Perdagangan FAO, menyatakan, “Kenaikan harga kopi seharusnya mendorong investasi dalam teknologi, penelitian, dan pengembangan di sektor kopi, yang sangat bergantung pada produsen skala kecil, untuk memperkuat kapasitasnya dalam beradaptasi dengan perubahan iklim.” Belhassen menekankan bahwa perubahan iklim memiliki dampak jangka panjang pada produksi kopi.
Dukungan FAO untuk Produsen Kopi
FAO memberikan dukungan kepada banyak negara penghasil kopi untuk membantu petani mengadopsi teknologi yang tahan terhadap perubahan iklim. Selain itu, FAO juga membantu memulihkan keanekaragaman hayati yang hilang akibat praktik pertanian yang tidak berkelanjutan. FAO menekankan pentingnya transparansi pasar dan mendorong kerja sama di antara semua pelaku dalam rantai nilai kopi untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan sektor ini, sambil melindungi mata pencaharian jutaan petani kecil di seluruh dunia.
Peran Petani Kecil dalam Industri Kopi
Petani kecil memainkan peran krusial dalam industri kopi global, menyumbang sekitar 80% dari total produksi kopi dunia. Brasil dan Vietnam, dua produsen kopi terbesar, bersama-sama menyumbang sekitar 50% dari produksi kopi global. Perdagangan kopi global diperkirakan bernilai lebih dari 25 miliar pertahun, 200 miliar.
Lonjakan harga kopi global menjadi bukti nyata dampak perubahan iklim dan tantangan pasokan yang dihadapi oleh industri kopi. Untuk mengatasi hal ini, investasi dalam teknologi, penelitian, dan pengembangan menjadi kunci untuk meningkatkan ketahanan sektor kopi terhadap perubahan iklim. Selain itu, kerja sama antara pemerintah, pelaku industri, dan petani kecil sangat penting untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan adil.
Dengan langkah-langkah yang tepat, industri kopi global dapat terus berkembang sambil melindungi lingkungan dan kesejahteraan petani kecil yang menjadi tulang punggung produksi kopi dunia. FAO menyerukan semua pihak untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan ini, memastikan bahwa harga kopi yang melonjak naik tidak hanya menjadi beban, tetapi juga peluang untuk membangun sektor kopi yang lebih tangguh dan berkelanjutan.