Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Firman Soebagyo, menyoroti pentingnya revisi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Menurutnya, beberapa pasal perlu diperbaiki untuk memastikan perlindungan maksimal bagi para pahlawan devisa.
Masalah Sinkronisasi Lembaga dan Edukasi Budaya
Firman mengkritik carut marut koordinasi antarlembaga dalam UU P2MI, terutama di Pasal 1. “Pekerja migran sering kebingungan saat menghadapi masalah di negara tujuan karena tidak ada sinkronisasi,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi budaya bagi calon pekerja migran. “Adaptasi dengan kultur lokal di negara tujuan harus diajarkan. Jangan sampai mereka berangkat tanpa persiapan,” tambah Wakil Ketua Fraksi Golkar MPR RI ini.
Pembekalan Lengkap untuk Calon Pekerja Migran
Sebagai pahlawan devisa, Firman menegaskan pekerja migran berhak mendapat pelayanan optimal. Beberapa usulan konkretnya:
- Pembekalan keterampilan dan pengetahuan sebelum keberangkatan.
- Buku saku berisi informasi kontak kedutaan besar (alamat, nomor telepon, dll.).
- Pemahaman hak dan kewajiban selama bekerja di luar negeri.
“Jangan sampai mereka tidak tahu harus menghubungi siapa saat darurat. Ini tanggung jawab negara,” tegas Firman yang juga Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia.
Pengampunan untuk PMI Ilegal: Solusi atau Risiko?
Firman Soebagyo menyoroti fenomena pekerja migran ilegal yang kerap mengambil “jalan pintas” akibat birokrasi rumit. Menurutnya, negara perlu memberi pengampunan tanpa sanksi bagi mereka.
“Tujuan mereka bekerja untuk menghidupi keluarga. Jika proses legal terlalu berbelit, pemerintah harus legalkan status mereka,” ujarnya.
Komitmen Golkar untuk Pekerja Migran
Sebagai partai yang konsisten isu kesejahteraan, Golkar mendorong revisi UU P2MI sebagai langkah strategis. Dari pembenahan kelembagaan hingga perlindungan hukum, Firman berharap revisi ini bisa mengurangi risiko yang dihadapi pekerja migran Indonesia.
“Ini bukan sekadar urusan hukum, tapi juga komitmen kita menghargai pengorbanan para pahlawan devisa,” pungkasnya.