Menu

Mode Gelap

Daerah · 16 Apr 2025 18:18 WIB ·

Datang Tak Diundang, Menteri Wihaji Kejutkan Pasangan Pengantin dan Beri Sertifikat SIMIL


					Datang Tak Diundang, Menteri Wihaji Kejutkan Pasangan Pengantin dan Beri Sertifikat SIMIL Perbesar

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) BKKBN Wihaji memberikan kejutan istimewa kepada pasangan pengantin di Jawa Tengah.

Kehadiran Menteri Wihaji mengejutkan pasangan pengantin Arina Mansikana dan H Muhammad Akmal Muntaafi yang menggelar resepsi pernikahan di Desa Pulombo, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (16/4/2025). Pasalnya, pejabat negara tersebut tak diundang dalam acara pernikahan tersebut.

Wihaji bahkan naik ke pelaminan dan menyerahkan hadiah untuk keduanya. Hadiah tersebut berupa plakat Sertifikat Siap Nikah dan Hamil (Simil). Sebelum melangsungkan pernikahan, pasangan Arina dan Akmal memang mengikuti kursus edukasi tentang kesehatan, informasi gizi, hingga panduan perencanaan keluarga yang dilangsungkan BKKBN bersama Kementerian Agama melalui Bina Masyarakat Islam.

Program Elsimil untuk Mencegah Stunting

Kegiatan tersebut berlangsung lewat aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil). Wihaji mengatakan, program Elsimil bertujuan untuk mencegah stunting.

“Kenapa ini kita kerjakan? Karena salah satu penyebab stunting, selain gizi, adalah pernikahan dini,” jelas Wihaji.

“Elsimil ini hadir untuk memberikan edukasi supaya pasangan yang sudah menikah bisa memahami bahwa menjadi pasangan usia subur itu artinya, siap untuk hamil dengan kondisi yang sehat. Kalau perempuan disarankan di usia 21 tahun, laki-laki di usia 25 tahun.”

Pentingnya Kesiapan dalam Pernikahan

Menteri Wihaji menekankan pentingnya kesiapan secara komprehensif sebelum menikah. “Menurut teori kedokteran, di usia itu lebih matang dan potensi stunting pun lebih kecil,” jelas Wihaji.

Setelah menjalani edukasi, pasangan calon pengantin mendapatkan sertifikat sebagai tanda bahwa mereka siap menjalani peran sebagai orangtua.

“Intinya, bukan cuma soal menikah tapi bagaimana memastikan yang menikah sudah siap secara komprehensif dan ini bagian dari strategi menurunkan angka stunting,” imbuhnya.

Konsep Keluarga Berencana untuk Kesejahteraan

Wihaji menambahkan, jika sudah menjadi pasangan usia subur maka mulai membentuk konsep keluarga berencana.

“Kalau sudah menjadi pasangan usia subur maka segala sesuatunya harus direncanakan. Kehamilannya direncanakan, kelahirannya direncanakan, dan jika ingin anak kedua, pun harus direncanakan. Konsep kita adalah keluarga berencana. Insyaallah, hidup pun akan sejahtera,” katanya.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Editorial Team

Baca Lainnya

89 Rumah Rusak Diterjang Puting Beliung di Kudus

7 Mei 2025 - 00:53 WIB

atap rumah rusak2

Pemkot Magelang Raih Penghargaan Pelayanan Prima dari KemenPANRB

6 Mei 2025 - 22:38 WIB

6Penghargaan Indeks Pelayanan Publik A 5 Mei 2025 2

Jawa Tengah Jadi Pilot Project BRIN untuk Padi Biosalin dan Bahan Bakar Pentasol

6 Mei 2025 - 21:22 WIB

1000898749

Panen Raya Padi di Lahan Pengganti PLTU Batang, Sinergi CSR dan Pemerintah Dukung Ketahanan Pangan

6 Mei 2025 - 20:13 WIB

PLTU Panen padi

Wagub Jateng Taj Yasin Berduka atas Meninggalnya Gus Alam, Anggota DPR PKB Tiga Periode

6 Mei 2025 - 16:30 WIB

yasin1

Koperasi Merah Putih Desa Kapung Grobogan Resmi Berdiri, Targetkan 7 Unit Usaha untuk Kesejahteraan Warga

6 Mei 2025 - 14:13 WIB

1000036000
Trending di Daerah