Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Nizar, M.Ag, diundang oleh Menteri Senior dan Utusan Khusus, H.E. Oknha Datuk Dr. Othsman Hassan, dalam acara launching Halal Park di Kamboja. Acara ini menjadi momen penting dalam upaya memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Kamboja, khususnya dalam bidang pengembangan ekosistem halal.
Dalam pertemuan tersebut, Datuk Othman Hassan menyambut Prof. Nizar dalam sebuah jamuan makan malam, di mana keduanya berdiskusi tentang perkembangan Islam di kedua negara dan membahas pengiriman mahasiswa Kamboja untuk studi di UIN Walisongo. Selain itu, mereka juga membahas strategi pengembangan halal di Kamboja.
Kerja Sama Pengembangan Halal
Kedua belah pihak sepakat untuk menginisiasi pengembangan ekosistem halal di Kamboja melalui pelatihan dan konsultasi yang akan dipimpin oleh Walisongo Halal Center (WHC). Prof. Nizar menegaskan bahwa UIN Walisongo siap mendukung penuh upaya ini.
“Sebagai salah satu Halal Center terbesar di Indonesia, UIN Walisongo siap menjadi bagian penting dalam pengembangan ekosistem halal di Kamboja,” jelas Prof. Nizar.
Dengan perkembangan Islam yang pesat di Kamboja—sekitar 6% dari populasi—dan potensi besar dalam industri halal, Pemerintah Kamboja telah membangun Halal Park untuk mempercepat pengembangan sektor ini. Fokus utamanya adalah pada makanan halal, halal turisme, dan pengembangan laboratorium halal.
Indonesia sebagai Model Pengembangan Halal
Datuk Dr. Othman Hassan menekankan pentingnya belajar dari pengalaman Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia, dalam mengembangkan ekosistem halal.
“Indonesia memiliki pengalaman yang luas dalam pengembangan halal, dan kami ingin belajar dari Indonesia untuk mengembangkan ekosistem halal di Kamboja,” ujar Datuk Othman.
Dukungan Internasional dan Partisipasi UIN Walisongo
Acara launching Halal Park dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai negara dan organisasi internasional, termasuk Komisi Islam Pusat Thailand (CICOT), Departemen Pembangunan Islam Malaysia (JAKIM), Dewan Islam Singapura (MUIS), dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Indonesia (BPJPH). UIN Walisongo menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Indonesia yang diundang.
Acara tersebut juga menandai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Nizar, dan Pemerintah Kamboja, yang diikuti oleh presentasi dari masing-masing negara terkait pengembangan halal.
Walisongo Halal Center berkomitmen untuk mendukung pengembangan halal di Kamboja, terutama mengingat besarnya komoditas Indonesia yang dikirim ke negara tersebut. Hal ini bertujuan agar produk-produk Indonesia memiliki nilai tambah dan dapat diterima oleh komunitas Muslim di Kamboja.