Magelang, 2 Maret 2024. Dalam rangka menunaikan Rapimda, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kab. Magelang menyelenggarakan serangkaian acara diantaranya menghadirkan nara sumber selaku key speaker dari kalangan akademisi Universitas Ahmad Dahlan sekaligus Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Salam Kab. Magelang Dr. Yusron Masduki,S.Ag.,M.Pd.I. di kompleks Aula SMK Muhammadiyah 1 Salam Kab. Magelang. Kegiatan ini dihadiri seluruh komponen Pengurus Daerah IPM Kab. Magelang, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Salam, Pimpinan Cabang Aisyiyah Kecamatan Salam serta pengurus Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah setempat, kepala SMK Muhammadiyah 1 Jumoyo Hasan Anshori, ST, beserta jajaranya.
Dikatakan bahwa, penguatan idielogi ini harus diketahui dan dipahamkan semenjak dini, terlebih di kalangan Ikatan Pelajar Muhammadiyah level Kabupaten Magelang, karena fungsi utama organisasi otonom Muhammadiyah ini sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amal usaha Muhammdiyah. Bagi pelajar, yang saat ini sedang ditekuni duduk di bangku sekolah ada yang sudah mahasiswa, sudah selayaknya pelajar harus bisa mengkaji ilmu-ilmu keislaman sekaligus sebagai penopang roda organisasi persyarikatan. Jangan sampai IPM ini terjebak pada rutinitas kegiatan organisasi semata, tanpa mengindahkan ilmu-ilmu keislaman, seperti mempelajari al-Qur’an, al-Hadits, Sirah Nabawi, ilmu bahasa arab, pengkajian ilmu-ilmu modern dalam Islam, dan ilmu-ilmu yang lain.
Untuk itu, Yusron menekankan gerak langkah IPM harus menjadi penerus persyarikatan sekaligus penerus intelektual seperti yang telah diteladankan oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah, mulai dari zaman awal berdirinya Muhammadiyah pada tahun 1912 KHA Dahlan hingga sekarang selalu mewariskan gerenasi menulis, generasi intelektual yang islami, dan bukan sebaliknya. Lebih lanjut dikatakan oleh Buya Prof. Dr. Syafi’i Ma’arif dalam karyanya yang berjudul Peta Bumi Intelktual, dikatakan bahwa seseorang diakatakan intelektual, manakala seseorang itu melahirkan karya ilmiah yang dipublikasikan, sehingga karya-karyanya bisa dibaca, dipahami dan dijadikan teladan oleh generasi-generasi berikutnya, sehingga menjadi amal jariyah sepanjang masa.
Berkenaan ah tersebut di atas, sudah saatnya semua komponen Pimpinan Daerah IPM Kabupaten Magelang harus bisa memulai karyanya dalam berbagai bentuk dan ragam, bisa menulis di media online, menulis artikel di berbagai media cetak, menulis buku, menulis artikel dipublikasikan di jurnal-jurnal nasional maupun internasional. Dan jangan biasakan pemuda/pelajar hanya berpangku tangan, hanya membangga-banggakan kemampuan orangtuanya, membangga-manggakan kedudukan orang tua, bahkan kekayaan orang tua. Mulai detik ini, kita cetak sejarah biru, IPM Kab. Magelang siap berkarya minimal 1 tahun harus ada 1 karya yang diterbitkan. Kalau perlu IPM harus mengadakan kursus jurnalistik agar semua anggotanya bisa menuangkan karya ilmiahnya dalam bentuk tulisan ataupun Video yang kemudian di HAKI-kan sebagai tabungan dalam menorehkan tinta emas di masa IPM Kab. Magelang.
Diakhir sambutannnya, Yusron berpesan kepada adik-adik Pengurus IPM, bahwa Muhammadiyah Kab. Magelang ini mempunyai 115 sekolah, mulai dari SD/MI hingga SMK dan SMK Muhammadiyah. Ini sebagai ladang dalam berjuang dan beramal, sekaligus sebagai ladang pelopor pelangsung dan penyempurna Amal usaha Muhammadiyah di Kab. Magelang, pungkasnya.