DeepSeek: Startup AI China Penantang Raksasa Teknologi AI dari Amerika
DeepSeek, sebuah startup kecerdasan buatan (AI) asal China, baru-baru ini mencuri perhatian dengan kesuksesannya yang luar biasa di Apple’s App Store. Aplikasi AI baru dari perusahaan ini berhasil melampaui ChatGPT milik OpenAI dalam jumlah unduhan, sebuah pencapaian yang mengundang kebanggaan nasional di China dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat.
DeepSeek, yang baru saja meluncurkan asisten AI gratis, menawarkan model dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan model premium yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan seperti Microsoft dan Nvidia. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang masa depan keberlanjutan raksasa teknologi AS, yang selama ini mendominasi pasar AI global.
Keberhasilan DeepSeek disambut dengan antusiasme di China, di mana media pemerintah dan platform sosial merayakan pencapaian tersebut sebagai kemenangan atas pembatasan teknologi yang diberlakukan oleh AS. Sejumlah tokoh di China menganggap hal ini sebagai bukti bahwa sanksi AS terhadap teknologi canggih tidak berhasil membendung kemajuan negara tersebut.
Optimisme di China
Keberhasilan DeepSeek juga memperlihatkan optimisme besar di China. Beberapa pengamat berpendapat bahwa ini menandakan China semakin mampu bersaing dengan pemimpin-pemimpin teknologi global, terutama dalam bidang AI. Media di provinsi Zhejiang, misalnya, menyebutkan bahwa China bukan hanya bisa bersaing tetapi bahkan berpotensi melampaui negara-negara lain dalam inovasi AI.
Di media sosial China, banyak orang yang merasa bangga dengan pencapaian DeepSeek. Seorang jurnalis Beijing, Chen Jianuo, menulis bahwa ini adalah momen penting untuk menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan dalam negeri China mampu bersaing di tingkat global. Sementara itu, mahasiswa Leo Li mengungkapkan kegembiraannya melihat perusahaan asal China bisa bersaing dengan raksasa teknologi seperti Meta dan OpenAI.
Perhatian dari Pihak AS
Keberhasilan DeepSeek juga menarik perhatian dari pihak-pihak di Amerika Serikat. Mantan Presiden Donald Trump, misalnya, mengakui bahwa teknologi DeepSeek menjadi tantangan bagi perusahaan-perusahaan Amerika dalam hal inovasi. Hal ini menambah ketegangan dalam perlombaan teknologi antara China dan AS, yang semakin memanas seiring dengan pesatnya perkembangan AI.
Namun, kesuksesan DeepSeek tidak hanya menarik perhatian positif. Ada beberapa kekhawatiran yang muncul seiring dengan kebangkitan perusahaan ini, terutama terkait dengan masalah sensor dan kontrol informasi. DeepSeek, sebagai perusahaan yang beroperasi di bawah regulasi ketat pemerintah China, dihadapkan pada tantangan dalam hal transparansi dan kebebasan berekspresi.
Sensor dan Kontrol Narasi
Salah satu masalah utama yang muncul terkait dengan asisten AI DeepSeek adalah praktik sensor yang diterapkan pada platform ini. Meskipun DeepSeek menawarkan AI yang dapat menjawab berbagai pertanyaan, ketika pertanyaan terkait isu-isu sensitif yang berkaitan dengan sejarah politik China muncul, jawaban yang diberikan sering kali diubah atau dibatasi.
Sebagai contoh, ketika pengguna menanyakan tentang pembantaian di Lapangan Tiananmen pada 1989, DeepSeek awalnya memberikan jawaban yang menyebutkan “penindasan militer,” namun segera menghapusnya dan tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Hal yang sama terjadi ketika pertanyaan diajukan tentang protes pro-demokrasi di Hong Kong pada 2019, di mana asisten AI memberikan gambaran singkat sebelum mengalihkan pembicaraan.
Praktik semacam ini menggambarkan bagaimana DeepSeek, meskipun menjadi pemimpin baru dalam industri AI, tetap terikat pada kebijakan sensor ketat yang diberlakukan oleh pemerintah China. Ini juga mencerminkan kondisi “Great Firewall” China, yang menciptakan ekosistem internet terpisah di dalam negara tersebut dan membatasi akses ke platform dan informasi dari luar negeri.
Kekhawatiran Tentang Kebebasan Berbicara
Sensor yang diterapkan oleh DeepSeek telah memicu kekhawatiran tentang pengendalian narasi global. Kritikus berpendapat bahwa AI yang dikembangkan di China mungkin akan menyajikan gambaran yang bias tentang isu-isu penting, seperti hak asasi manusia, kebebasan berekspresi, dan sejarah politik China. Ini bisa memiliki dampak besar pada bagaimana dunia melihat negara tersebut.
Isaac Stone Fish, seorang analis China, memperingatkan bahwa DeepSeek bisa berisiko mengancam kebebasan berpikir dan berbicara secara global. Menurutnya, AI yang dikendalikan oleh nilai-nilai resmi pemerintah China berpotensi membentuk pandangan dunia secara tidak seimbang dan menghalangi pemahaman yang lebih objektif tentang peristiwa-peristiwa penting di China.
Selain itu, DeepSeek juga menggunakan data dari berbagai sumber, termasuk media resmi China dan sumber internasional, dalam melatih model AI-nya. Ini menambah kompleksitas dalam hal bagaimana informasi disajikan oleh platform tersebut. Meskipun AI DeepSeek dapat memberikan jawaban atas banyak topik, ada kekhawatiran bahwa informasi yang disampaikan mungkin telah dipengaruhi oleh kebijakan sensor pemerintah China.
Isu Keamanan dan Privasi Data
Masalah lain yang turut memicu perhatian adalah keamanan data dan privasi pengguna. DeepSeek menyimpan data pengguna di “server yang aman” di China, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi pelanggaran privasi dan risiko keamanan bagi data yang berasal dari luar negeri, khususnya AS.
Perbandingan kebijakan privasi DeepSeek dengan beberapa pesaing utamanya, seperti OpenAI dan Meta, mengungkapkan perbedaan yang signifikan. Selain data standar seperti informasi akun dan aktivitas pengguna, DeepSeek juga mengumpulkan “pola ketukan tombol atau ritme,” yang bisa digunakan sebagai biometrik unik untuk mengidentifikasi pengguna, mirip dengan sidik jari.
Kekhawatiran tentang privasi ini mengingatkan kita pada masalah yang lebih besar terkait perusahaan teknologi China yang memproses data pribadi. Isu yang serupa telah muncul terkait aplikasi media sosial TikTok, yang juga dimiliki oleh perusahaan asal China, ByteDance, yang telah menghadapi tekanan dari pemerintah AS terkait masalah pengumpulan data pengguna.
Dampak Geopolitik dan Masa Depan AI Global
Kebangkitan DeepSeek menggarisbawahi pentingnya AI dalam persaingan teknologi global. Seiring dengan perkembangan pesat yang dicapainya, perusahaan ini berpotensi menjadi pemimpin baru dalam industri AI, dengan dampak yang jauh melampaui dunia teknologi. Namun, persoalan terkait sensor, privasi data, dan kontrol informasi akan terus menjadi isu yang perlu diperhatikan.
Jika DeepSeek terus berkembang dan memperoleh popularitas di luar China, platform ini dapat mempengaruhi cara orang di seluruh dunia mengakses informasi dan membentuk pandangan mereka tentang isu-isu politik dan sosial yang sensitif. Oleh karena itu, pertarungan antara China dan AS dalam hal dominasi teknologi ini akan sangat menentukan arah masa depan inovasi AI.
Kesuksesan DeepSeek juga bisa menjadi indikator bahwa negara-negara seperti China semakin mampu bersaing dengan kekuatan teknologi tradisional, dan bahwa era baru dalam AI yang lebih terdesentralisasi sedang dimulai. Dengan teknologi yang semakin berkembang, dunia akan menyaksikan bagaimana konflik antara kebebasan informasi dan kontrol pemerintah akan membentuk lanskap teknologi global di masa depan.

Tinggalkan Balasan