
Pada beberapa lokasi stategis Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, muncul baliho besar yang mengajak masyarakat untuk coblos kotak kosong dalam Pilkada Banyumas 2024.
Gerakan coblos kotak kosong yang dipelopori oleh Koalisi Rakyat Banyumas merupakan simbol perlawanan terhadap partai politik yang tidak memberikan alternatif calon Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Banyumas.
Lokasi Persebaran Baliho
Berdasarkan pantauan warga, baliho-baliho tersebut terlihat di beberapa lokasi, antara lain:
- Karanglewas
- Tanjung
- Lapangan Glempang
Baliho-baliho ini tidak hanya berisi ajakan, tetapi juga memberikan tata cara dan panduan coblos kotak kosong di pilkada 2024
Kronologi Munculnya Gerakan Kotak Kosong
Koordinator Umum Koalisi Rakyat Banyumas, Setya Adri Wibowo, menjelaskan bahwa gerakan ini awalnya bersifat sporadis sebagai bentuk keresahan masyarakat terhadap partai politik di Banyumas.
Pilkada Banyumas 2024 hanya menghadirkan satu pasangan calon, yakni Sadewo Tri L yang berpasangan dengan Dwi Asih Lintarti, yang didukung oleh 12 partai politik. Kondisi ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat karena tidak ada alternatif pilihan lain dalam pesta demokrasi ini.
Meskipun dimulai secara sporadis, gerakan kotak kosong ini kemudian berkembang dan melembaga, mendapatkan dukungan dari berbagai komponen masyarakat, termasuk dukungan dana yang memungkinkan kampanye melalui baliho besar di beberapa lokasi di Purwokerto.
Koalisi Rakyat Banyumas bahkan telah merencanakan untuk memasang baliho serupa di seluruh kecamatan di Kabupaten Banyumas dan membentuk tim pemenangan kotak kosong setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi mengumumkan pasangan calon yang maju dalam Pilkada.
Menurut Adri Wibowo, kampanye untuk kotak kosong ini tidak hanya akan dilakukan melalui pemasangan baliho, tetapi juga diperluas ke media sosial untuk menjangkau lebih banyak masyarakat. “Kami tidak hanya memasang baliho, kami juga melakukan kampanye di media sosial. Bahkan, kami akan membentuk tim pemenangan setelah KPU mengumumkan pasangan calon yang resmi,” ujar Adri.
Pandangan Akademisi
Gerakan kotak kosong ini lahir dari kekecewaan masyarakat Banyumas terhadap elit politik yang dinilai tidak memberikan alternatif pilihan dalam Pilkada. Seperti yang dijelaskan oleh Indaru Setyo Nurprojo, seorang peneliti ilmu politik dari FISIP Unsoed, gerakan ini adalah bentuk protes masyarakat terhadap partai politik yang gagal menghadirkan lebih dari satu pasangan calon. Pilkada yang hanya menghadirkan satu pasangan calon dinilai mengabaikan prinsip dasar demokrasi, yakni memberikan masyarakat kebebasan memilih calon pemimpin yang sesuai dengan aspirasi mereka.
“Pergerakan untuk memenangkan kotak kosong ini sangat menarik dan tidak bisa dianggap remeh. Ini adalah bentuk perlawanan demokratis terhadap sistem politik yang tidak memberikan pilihan alternatif dalam Pilkada,” kata Indaru. Ia juga menambahkan bahwa fenomena ini sah secara demokrasi, karena kotak kosong merupakan pilihan yang disediakan oleh undang-undang sebagai bentuk kritik terhadap partai politik.
Situasi Pilkada Banyumas 2024
- Hanya satu bakal pasangan calon yang mendaftar ke KPU Banyumas
- Pasangan tersebut adalah Sadewo Tri L dan Dwi Asih Lintarti
- Didukung oleh 12 partai politik di Banyumas
Munculnya gerakan kotak kosong ini menunjukkan dinamika politik yang menarik di Banyumas, sekaligus menjadi tantangan bagi partai politik dan calon tunggal untuk meyakinkan masyarakat.