Menu

Mode Gelap

Daerah · 18 Mar 2025 00:16 WIB ·

44 Perguruan Tinggi Tandatangani Kerjasama dengan Pemprov Jateng untuk Dukung Pembangunan Daerah


					44 Perguruan Tinggi Tandatangani Kerjasama dengan Pemprov Jateng untuk Dukung Pembangunan Daerah Perbesar

Sebanyak 44 perguruan tinggi (PT) se-Jawa Tengah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui penandatanganan kesepakatan bersama pada Senin (17/3/2025). Kegiatan ini menandai langkah strategis dalam upaya penguatan sinergi antara dunia akademis dan pemerintah daerah untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di Jawa Tengah.

Penandatanganan Kesepakatan di Grhadika Bhakti Praja

Penandatanganan Kesepakatan Bersama (KSB) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersama dengan puluhan rektor dari perguruan tinggi negeri dan swasta. Acara tersebut berlangsung di Grhadika Bhakti Praja yang terletak di kompleks kantor Gubernur Jateng, Semarang.

Muhamad Masrofi, Kepala Biro Pemerintahan, Otonomi, dan Kerja Sama Setda Provinsi Jawa Tengah menjelaskan bahwa kerjasama kampus dan Pemprov Jateng ini memiliki tujuan yang sangat jelas. “Tujuan diselenggarakannya penandatangangan kerja sama ini adalah untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan perguruan tinggi, dalam rangka pelaksanaan sinergi Tri Dharma PT, sebagai bagian mendukung pembangunan daerah,” ungkapnya.

Gubernur Jateng Harapkan Lebih dari Sekadar MoU

Dalam sambutannya, Gubernur Ahmad Luthfi menekankan bahwa kerjasama ini tidak boleh hanya sebatas perjanjian atau MoU saja. Beliau berharap para akademisi dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan Jawa Tengah agar menjadi lebih maju dan berkelanjutan.

“Kalau selama ini kita hanya mengandalkan terkait integrasi pemerintah pusat, daerah, dan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota sampai tingkat desa, tapi di sini ada irisan pemerintah yang kita ikut sertakan, di antaranya para akademisi yang selalu mengawal kami selama lima tahun atau seterusnya,” kata Luthfi.

Gubernur juga menambahkan bahwa pihaknya memiliki beberapa program yang akan dikawal oleh para rektor dan jajarannya di seluruh Jawa Tengah. Kerjasama tematik ini akan dilaksanakan dalam rangka mengawal pembangunan wilayah Jateng, mulai dari desa, pengembangan potensi desa, pemberdayaan UMKM, proyek desalinasi air, dan program-program strategis lainnya.

Program Jangka Pendek: KKN Tematik dan Desalinasi Air

Salah satu program jangka pendek yang akan segera diimplementasikan adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik yang akan menjangkau seluruh desa di Jawa Tengah. Luthfi berharap KKN tidak hanya menjadi tugas akademis semata, tetapi juga membantu mahasiswa memiliki desa binaan, desa pemantapan, dan desa pantauan.

“Akhirnya, desa akan berkembang, sesuai dengan potensi wilayah masing-masing, dengan melibatkan adik-adik mahasiswa,” imbuhnya.

Program jangka pendek lainnya adalah proyek desalinasi untuk mengubah air asin menjadi air tawar. Program ini akan diprioritaskan bagi masyarakat nelayan di kawasan pesisir yang menghadapi masalah ketersediaan air bersih. Teknologi dari Universitas Diponegoro (Undip) akan dimanfaatkan untuk mengurangi resapan air tanah.

Dukungan dari Perguruan Tinggi

Prof. Dr. Suharnomo, Rektor Undip, menyambut baik inisiatif Pemprov Jateng yang melibatkan perguruan tinggi dalam program pembangunan daerah. Menurutnya, dengan melibatkan kampus sesuai dengan klaster dan kompetensi masing-masing, hasil program pembangunan akan lebih optimal.

“Saya rasa, hasilnya akan lebih bagus, daripada program berjalan tanpa pendampingan dari ahli yang memang kampus itu ada, yang selama ini tidak terlalu banyak dimanfaatkan dengan maksimal. Kami apresiasi apa yang dilakukan Pemprov Jateng dari awal, dari program kerjanya menggandeng LPPM dan kampus secara umum, sesuai dengan kompetensi masing-masing,” kata Suharnomo.

Undip sendiri memiliki kontribusi nyata melalui teknologi mesin desalinasi yang dapat mengubah air payau menjadi air minum. Teknologi ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan air rob dan air tanah yang kerap dihadapi masyarakat pesisir Jawa Tengah.

“Dalam skala besar, kita sedang tawarkan ke Pemprov Jateng, bahwa industri-industri mestinya tidak boleh lagi ambil air tanah, karena pasti akan menurunkan permukaan air tanah. Jadi kalau mesin desalinasi dari Undip bisa digerakkan, berarti kita bisa menjualnya ke industri. Industri tidak perlu lagi mengambil dari air tanah,” jelas Suharnomo.

Kerjasama kampus dan Pemprov Jateng ini diharapkan dapat menjadi model kemitraan yang efektif antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam mendorong pembangunan berkelanjutan. Dengan mengoptimalkan peran akademisi dan peneliti, berbagai permasalahan di daerah diharapkan dapat diatasi dengan solusi inovatif dan tepat guna.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Editorial Team

Baca Lainnya

Wihaji Dorong PLKB Jadi Ujung Tombak Distribusi Program Makan Bergizi Gratis

17 April 2025 - 13:26 WIB

wihajiMBG

Sabila Shuttle Semarang: Travel Nyaman dengan Harga Bersahabat

17 April 2025 - 12:47 WIB

sabila shuttle semarang

Datang Tak Diundang, Menteri Wihaji Kejutkan Pasangan Pengantin dan Beri Sertifikat SIMIL

16 April 2025 - 18:18 WIB

menteri wihaji kondangan

Cara Cek Tilang ETLE PMJ Jateng Secara Online Tanpa Ribet

16 April 2025 - 17:18 WIB

elte pmj jateng

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Mohammad Saleh Paparkan Konsep Transformasi Pilkada

16 April 2025 - 16:47 WIB

WhatsApp Image 2025 04 15 at 23.34.18

Bawaslu Jawa Tengah Melakukan 53.969 Pencegahan Selama Pemilu

16 April 2025 - 00:00 WIB

bawaslu jateng
Trending di Daerah