Kepolisian Resor Kudus, Jawa Tengah, mengambil sikap tegas terhadap maraknya praktik parkir liar yang merugikan masyarakat. Polres Kudus siap menindak juru parkir liar yang menarik tarif parkir melebihi ketentuan setelah sebelumnya memberikan pembinaan kepada penyedia parkir di kawasan perkotaan.
Kapolsek Kota AKP Subkhan menegaskan bahwa pihaknya telah mendata sejumlah juru parkir liar di jalur protokol Kota Kudus yang kerap dikeluhkan masyarakat karena menarik tarif parkir yang tidak wajar. “Sejumlah juru parkir liar di jalur protokol di Kota Kudus yang dikeluhkan masyarakat karena menarik tarif parkir yang mahal sudah kami data dan diberikan pembinaan,” kata AKP Subkhan di Kudus, Minggu.
Dalam penyelidikannya, Polres Kudus menemukan modus yang kerap digunakan para juru parkir liar untuk membenarkan tindakan mereka. Menurut AKP Subkhan, selama ini juru parkir tersebut berdalih bukan menyediakan parkir, melainkan menyediakan titipan sebagai alasan pembenaran karena lahan yang digunakan merupakan milik pemerintah dan bukan milik pribadi.
Namun, dalih tersebut tidak dapat dibenarkan secara hukum. “Dengan memakai lahan pemerintah, tetap mereka masuk kategori menyediakan jasa parkir,” tegas Kapolsek Kota tersebut.
Sebagai tindak lanjut dari keluhan masyarakat, Polres Kudus bersama instansi terkait melakukan operasi pemberantasan premanisme. Operasi ini dilaksanakan pada pekan sebelumnya, bertepatan dengan hari libur atau “car free day” pada 8 Juni 2025. Tim gabungan yang terdiri dari Polsek Kota, Dishub, dan Satpol PP Kudus menargetkan pungutan liar dan parkir liar di Kecamatan Kota Kudus.
Operasi tersebut merupakan respons langsung atas berita viral mengenai adanya parkir liar atau oknum parkir yang menarik tarif parkir tidak sesuai ketentuan atau tidak sesuai perda di Kudus. Sebelum melakukan penindakan, polisi menerjunkan Unit Intelijen dan Keamanan di beberapa titik sasaran, salah satunya di Jalan Sunan Kudus mulai Toko Sri Jaya hingga Perempatan Wahid (SMB).
AKP Subkhan mengungkapkan bahwa operasi ini mendapat dukungan penuh dari jajaran pimpinan. “Kami juga mendapatkan dukungan dari Kapolres dan Bupati Kudus yang menghendaki ada tindakan terhadap para oknum tersebut,” ujarnya.