Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap pertama untuk 28.000 pekerja rokok di Kabupaten Kudus dengan total nilai bantuan sebesar Rp33,6 miliar sebelum Lebaran 2025. Program ini merupakan upaya pemerintah untuk meringankan beban ekonomi pekerja rokok, buruh tani tembakau, dan buruh tani cengkeh di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi.
Rincian Penyaluran BLT
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Imam Masykur, menjelaskan bahwa BLT akan diberikan dalam empat tahap dengan nilai bantuan sebesar Rp300.000 per bulan untuk setiap penerima manfaat. Namun, penyalurannya akan dilakukan dalam dua tahap.
“Rencananya BLT buruh rokok diberikan empat kali dengan nilai bantuan sebesar Rp300.000 per bulan untuk setiap penerima manfaat. Sedangkan penyalurannya direncanakan dua tahap,” kata Imam Masykur melalui WhatsApp, Senin.
Tahap pertama BLT akan disalurkan sebelum H-7 Lebaran 2025 dengan total bantuan sebesar Rp600.000 untuk periode dua bulan. Bantuan ini akan diberikan kepada 28.000 pekerja rokok di Kabupaten Kudus.
Tahap kedua direncanakan akan disalurkan pada Juni 2025 dengan nilai bantuan yang sama, yaitu Rp600.000. Dengan demikian, total BLT yang akan diterima setiap penerima manfaat adalah Rp1,2 juta.
Target Penyaluran di Seluruh Jawa Tengah
Imam Masykur menambahkan bahwa target penyaluran BLT tahap pertama sebelum Lebaran juga mencakup 85.000 penerima manfaat di seluruh Provinsi Jawa Tengah. Selain pekerja rokok, penerima manfaat juga meliputi buruh tani tembakau dan buruh tani cengkeh.
Penyerahan Simbolis oleh Gubernur Jawa Tengah
Pelaksana tugas Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan KB Kabupaten Kudus, Satria Agus Himawan, membenarkan bahwa Kabupaten Kudus mendapatkan alokasi BLT untuk 28.000 pekerja rokok.
Penyerahan BLT secara simbolis telah dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi pada Rabu (5/3) kepada perwakilan buruh PT Djarum saat kunjungan kerja ke Djarum Oasis Kudus.
“Mudah-mudahan target penyaluran sebelum Lebaran untuk periode dua bulan bisa terealisasi,” ujar Satria Agus Himawan.