Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) tetap optimistis bahwa kinerja ekspor mebel nasional pada tahun 2024 akan mengalami peningkatan, meskipun sektor ini masih dihadapkan pada berbagai tantangan baik di tingkat regional maupun global. Keyakinan ini diungkapkan oleh Ketua Umum Asmindo, Dedy Rochimat, dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Asmindo yang digelar di Semarang, Jawa Tengah/
Dedy mencatat bahwa tren transaksi pasar mebel dunia terus menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2023, transaksi global mencapai angka 729 miliar dolar Amerika Serikat (AS), dengan pasar Asia menyumbang 169 miliar dolar AS dan kawasan ASEAN mencapai 13,7 miliar dolar AS.
Baca Juga: 3 Industri Kreatif Jawa Tengah: Warisan Budaya yang Mendunia
Kinerja Ekspor Mebel Nasional 2023: Sebuah Evaluasi
Meski tren global menunjukkan pertumbuhan, Dedy mengakui bahwa kinerja ekspor mebel nasional hingga bulan Oktober 2023 masih belum mencapai hasil yang memuaskan, dengan total ekspor baru mencapai 1,76 miliar dolar AS. Angka ini mencerminkan penurunan sebesar 35 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022. “Ini menjadi suatu ironi karena Indonesia memiliki sumber bahan baku alam yang sangat kaya untuk mendukung industri mebel dan kerajinan, dibandingkan negara-negara kompetitor yang lebih unggul di pasar dunia,” ujar Dedy.
Penurunan ini menjadi bahan evaluasi penting bagi Asmindo dalam menyusun strategi menghadapi tantangan dan peluang di tahun 2024. Di tengah tantangan ini, Dedy tetap optimistis bahwa pasar mebel dunia akan terus tumbuh, diperkirakan mencapai 766 miliar dolar AS pada tahun 2024, dengan peningkatan yang signifikan di pasar Asia dan ASEAN.
Baca Juga: Mengapa Rasa Manis Menjadi Ciri Khas Makanan Jawa Tengah?
Roadmap Pengembangan Industri Mebel dan Kerajinan Nasional
Sebagai respon atas tantangan yang dihadapi, Asmindo telah menyusun roadmap untuk industri mebel dan kerajinan nasional dengan dua tujuan utama: meningkatkan potensi ekspor dan memperkuat penguasaan pasar domestik. “Asmindo akan fokus bekerja untuk meningkatkan pengembangan industri permebelan dan kerajinan nasional melalui program kerja yang efektif dan mampu memberikan dampak secara masif,” jelas Dedy.
Dalam upaya memperluas pasar ekspor, Asmindo tidak hanya akan fokus pada pasar tradisional seperti Amerika dan Eropa, tetapi juga berencana menjajaki pasar baru di Arab Saudi, Brasil, dan negara-negara lain. Di sisi lain, pasar domestik juga dianggap memiliki potensi besar yang masih dapat dikembangkan, meskipun di tengah dinamika tahun politik.
“Pasar domestik juga masih bagus, luar biasa. Tahun politik ini ya enggak apa-apa. Ya kami kerja sama. Yang ngurusin politik sudah banyak. Kami tetap optimistis,” tambah Dedy.